Kelelahan Akibat Bermain AoV, 'Lonely King' Hembus Nafas Terakhir

Rendy Lim
27/11/2017 11:58 WIB
Kelelahan Akibat Bermain AoV, 'Lonely King' Hembus Nafas Terakhir
Google Images

Kabar yang mengejutkan sekaligus menyedihkan tentunya, terutama bila mencermati bahwa hal seperti ini sudah acap kali menjadi peringatan sehari-hari dan selalu diingatkan oleh orang tua atau teman dekat kita sebagai akibat bila bermain game terlalu lama!

Biar bagaimanapun seorang gamer (apalagi gamer yang bijak..) harus mampu menyisihkan waktu dari saat mereka bermain game untuk berhenti sejenak dan melakukan aktifitas lainnya seperti makan, mandi, ataupun tidur. Mungkin karena mengabaikan hal-hal tersebut, nasib malang menimpa pemuda gamer asal Cina di bawah ini yang terlalu menikmati keseruan bermain game Arena of Valor. Perlu dicatat, bahwa kebetulan saja game yang dimainkan adalah AoV, karena hal serupa bisa saja terjadi untuk penggemar game lainnya.

Terjadi di awal bulan November ini, seorang gamer berusia 20 tahun yang memiliki IGN 'Lonely King' didapati telah meninggal dunia dengan dugaan awal akibat kelelahan bermain MOBA populer saat ini, Arena of Valor. Laporan menyebutkan bahwa dirinya secara aktif dan rutin streaming selama 4 bulan, sejak bulan Juli hingga awal November, untuk durasi sekitar 9 jam setiap harinya. Ketika streaming-nya tidak lagi tayang per tanggal 2 November 2017, para netizen pun mulai muncul kecurigaan.

Hingga pada akhirnya pihak keluarga mengumumkan kepada sekitar 170.000 fans dari Lonely King via sosial media miliknya bahwa sosok streamer idola mereka telah meninggal dunia. Tidak ada detil tentang penyebab kematian dari Lonely King, namun disinyalir bahwa dirinya kurang mendapatkan istirahat sejak memulai daily stream-nya.

Kasus serupa bahkan pernah menimpa seorang wanita berusia 21 tahun yang mengalami kebutaan pada salah satu matanya setelah bermain Arena of Valor selama 24 jam nonstop. Rentetan kasus yang berkutat sekitar pengaruh permainan yang adiktif dari AoV membuat Tencent Games sendiri mengeluarkan batasan bagi anak-anak bermain satu jam sehari dan berharap remaja dapat menyesuaikan hal tersebut.

Beberapa media di Cina juga melabeli Arena of Valor sebagai ‘racun’ yang telah melewati batas menghibur serta menjadi isu publik. Namun tampaknya walaupun sudah mendapat banyak kritik dari publik, otoritas di Beijing belum memiliki rencana untuk menghentikan Arena of Valor di negeri Tirai Bambu tersebut.

Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita sekaligus kejadian yang terakhir kali di kalangan gamer. Jadi, besar harapan kami agar setiap gamer selalu tetap menjaga kesehatan dan meluangkan cukup istirahat setiap harinya. Jaga keseimbangan antara bermain game dengan kesehatan badan ya guys!