3 Faktor Pendorong AOV Sukses Lampaui Mobile Legends

Michael
03/08/2018 15:09 WIB
3 Faktor Pendorong AOV Sukses Lampaui Mobile Legends
Esports.ID

Bulan Juli kemarin menjadi momen kebangkitan bagi Arena of Valor (AOV). Pasalnya, game keluaran Garena Indonesia ini untuk pertama kalinya sukses melampaui kompetitor abadinya, Mobile Legends (ML), via Google Play.

Hal ini sebenarnya cukup mengejutkan bagi penggemar mobile MOBA, mengingat aktivitas Mobile Legends di bulan Juli terbilang lumayan banyak. Mulai dari perayaan ulang tahun kedua, serta penyelenggaraan turnamen MSC tanggal 27-29 Juli 2018, yang pastinya mendapatkan perhatian besar dari gamer eSports tanah air.

 

Menghadirkan 10 tim dari berbagai negara di Asia Tenggara untuk berkompetisi dan bersaing merebut total hadiah sebesar 100,000 USD, turnamen ini berhasil membawakan suasana eSports yang meriah bagi para pecinta Mobile Legends. Sayangnya, event yang dimenangkan oleh AETHER MAIN (Filipina) ini sedikit tercoreng dengan kasus mundurnya salah satu kontestan asal Malaysia, Air Asia Saiyan, dikarenakan masalah kontrak dan sempat menjadi pembicaraan hangat di kalangan dunia eSports.

Di bulan yang sama, Arena of Valor (AOV) juga mengadakan turnamen eSports berkelas internasional, yaitu AOV World Cup (AWC) 2018, yang berlangsung di Los Angeles, Amerika. Turnamen ini diikuti oleh 12 tim dari berbagai negara seluruh dunia dengan memperbutkan total hadiah senilai USD 550.000. Berdasarkan data estimasi, angka live views tertinggi selama turnamen AWC ini mencapai setidaknya 770,000 penonton pada waktu bersamaan, sementara jumlah total penonton online melebihi 10 juta orang dari seluruh dunia.

Dilihat dari beberapa sisi, baik itu jumlah tim partisipan, total hadiah, maupun kelancaran penyelenggaraannya, AWC 2018 bisa dibilang lebih siap dan profesional. Hal ini juga bisa menjadi salah satu indikasi bagaimana akhirnya AOV bisa mengungguli Mobile Legends di Top Charts Google Play, Juli lalu.

Faktor berikutnya yang juga sangat mendukung adalah kerjasama AOV dengan tim produksi film Wiro Sableng 212. Yang mana, karakter hero lokal seperti Wiro Sableng ini akan dihadirkan dalam game AOV, sehingga memberi nilai positif karena sosok ini sangat akrab di kalangan gamer tanah air, serta merupakan salah satu IP legendaris yang memiliki fans cukup banyak di Indonesia.

Paling heboh tentunya faktor di mana AOV secara resmi diumumkan sebagai sebagai salah satu cabang game untuk diekshibisikan pada Asian Games 2018. AOV, bersama 5 game lain yang terpilih; mencakup Pro Evolution Soccer, League of Legends, Clash Royale, Hearthstone, dan Starcraft 2, akan dipertandingkan sebagai kategori demo sports (cabang ekshibisi) di Asian Games untuk pertama kalinya. Meski hanya sebatas ekshibisi, namun hal ini adalah keuntungan tersendiri bagi AOV, baik dari sisi publisitas maupun pengakuan internasional yang menunjukkan game ini layak dikompetisikan karena mengusung gameplay yang seimbang.

 

Persaingan kedua game bergenre Mobile MOBA ini memang sangat sengit dan kian memanas. Meski terlambat hadir di Indonesia, geliat AOV tentu menjadi ancaman serius bagi ML dalam esksistensinya.  Mampukah AOV terus mempertahankan keunggulan ini, atau sebaliknya, ML bakal kembali naik dan mendominasi kembali pasar game mobile bergenre MOBA di Indonesia? Bagaimana pendapat sobat eSports? Lebih pilih game yang mana?