AOV Sepi Pemain? Garena Satukan Server Baratayuda dan MSP

Rendy Lim
11/04/2019 13:45 WIB
AOV Sepi Pemain? Garena Satukan Server Baratayuda dan MSP
Arena of Valor

Sejak dirilis pertama kalinya di Indonesia, Arena of Valor menyediakan server tersendiri untuk para pemain asal Indonesia, yakni server Baratayuda. Berselang 1 tahun kemudian, Garena merilis server AOV khusus pemain dari Malaysia, Singapura, dan Filipina. Kini keduanya akan segera bergabung dalam serverMSP

Sebagaimana postingan info terbarunya via media sosial, yang menyebutkan adanya server baru bernama MSP, untuk menampung para pemain AOV dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Alasan di balik keputusan penggabungan server ini sendiri memang ditujukan agar dapat meningkatkan level kompetisi bagi seluruh pemain dari negara-negara tersebut. Namun, keputusan ini juga secara tidak langsung mengungkap ada kecenderungan penurunan jumlah pemain baik itu di server Indonesia maupun MSP. Selain itu, penggabungan server juga memicu pendapat kontra dari para pemain AOV. Beberapa di antara mereka menganggap bahwa pemain yang mereka temui akan semakin toxic dan menganggu permainan mereka. 

Namun, tidak semua pemain tampak menolak merger tersebut. Sejumlah pemain menyetujui keputusan untuk pengabungan server ini atas alasan mereka nanti bisa bermain dengan meta berbeda dari setiap negara. Sehingga dapat membantu para player meningkatkan kemampuan bermain dan mampu bersaing dengan berbagai gaya permainan di level kompetisi internasional.

Di lain tempat, 'sang kakak' dari Arena of Valor, Honor of Kings juga sedang mengalami masalah penurunan jumlah pemain di Cina. Gim mobile MOBA ini berhasil mencapai puncak di angka 200 juta pemain, namun harus perlahan kehilangan sekitar 34% dari pemain aktif bulanannya sejak tahun lalu. Bukan karena mereka berpaling ke game lain yang lebih menarik, namun lebih disebabkan masalah regulasi dari pemerintah. 

Honor of Kings banyak disebut sebut sebagai 'racun' yang membuat anak-anak kecanduan untuk terus bermain. Selain itu, HoK juga dituduh sebagai penyebab dari kerusakan mata. Regulasi pun dibuat oleh pemerintah Cina untuk membatasi jam bermain. Sejak bulan November 2018, anak-anak di bawah umur hanya bisa bermain kisaran 1 hingga 2 jam, serta sistem verifikasi dengan pemindai wajah juga diterapkan guna mencegah anak-anak mencuri tanda pengenal dari orang tua mereka.

Bagaimana pendapatmu sobat esports, setujukah kamu dengan merger server AOV bagi pemain Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina?