Apresiasi Unik ala 'Lord Mayor' Bagi Tim CS:GO Astralis

Christian Ponto
30/10/2018 15:09 WIB
Apresiasi Unik ala 'Lord Mayor' Bagi Tim CS:GO Astralis
Dadar Gulung Istimewa Bagi 'Super-Team' CS:GO di Denmark!

Beruntunglah Denmark memiliki tim eSports sekaliber Astralis untuk prestasi mendunianya di cabang Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO). Meski baru secara resmi berdiri di tahun 2016 silam (akuisisi Team Question Mark), tapi sepanjang dua tahun terakhir begitu mendominasi kompetisi demi kompetisi, hingga layak mendapat apresiasi tersendiri!

Tidak sembarang atlet yang bisa menerima tradisi unik berupa 'sarapan dadar gulung' dari pemerintahan kota Kopenhagen, bersama Lord Mayor Frank Jensen, di Copenhagen City Hall. Karena pada hakekatnya, hanya akan diberikan kepada atlet-atlet terkenal dan bintang di cabang olahraga yang mereka geluti.

Dan, kali ini merupakan penghargaan kedua bagi tim CS:GO Astralis, berkat penampilannya yang super impresif selama jalani musim kompetisi tahun 2018. Pertama kali saat Astralis berhasil memenangkan turnamen Atlanta ELEAGUE Major 2017, dan kini perayaan kesuksesan mereka sebagai juara FACEIT London Major, sekaligus mengukuhkan Nicolai 'dev1ce' Reedtz Cs. menjadi tim CS:GO nomer wahid di dunia.

Masih hangat tentunya di memori para fans CS:GO betapa tangguhnya tim ini membantai Na'Vi secara mutlak di partai final London Major, 16-6 & 16-9 (2-0), meski tim lawan diperkuat talenta kuat macam Electronic dan juga S1mple. Konsistensi penampilan yang terus dibangun sejak mampu mengklaim titel juara major pertama mereka di Atlanta, tahun kemarin.

Selain dari sang Ketua Balai Kota Kopenhagen, Astralis lebih dulu menerima apresiasi senada dari Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, tidak lama setelah menggondol trofi juara London Major. Kesempatan sarapan bareng Frank Jensen, berjulukan 'Lord Mayor' ini, layaknya undangan berkunjung ke Gedung Putih untuk bertemu muka dengan Presiden AS, atau mirip halnya seperti diundang ke jamuan minum teh bersama Ratu Inggris.

Kebayang kan bagaimana prestisenya apresiasi unik makan 'dadar gulung' di Denmark? Nah, tim CS:GO terkaya di dunia ini, berdasarkan Esportsearning (berkisar US$4.134.102 dari total 54 turnamen yang diikutinya), kini menanggung beban untuk mampu menjaga performa mereka ke depannya.

Khususnya menyambut kompetisi ketat via FACEIT dan ESL yang segera berlangsung, sampai ke ajang IEM Katowice Major. Berkaca dari mitos lama yang menimpa tim peraih trofi juara Major selalu kandas di beberapa bulan setelahnya. Termasuk Astralis, yang sempat jungkir balik prestasinya seusai dominasinya di Atlanta setahun silam.

Mari kita tunggu kiprah berikutnya dari Astralis ya sobat eSports? Apakah pengaruh 'dadar gulung' atau pancake celebration asli Denmark ini bakal menopang prestasi tim CS:GO nomer satu dunia ini? Atau kutukan mitos juara major bakal kembali terwujud?