Curhatan Merlini dan Tamparan Realitas Penggiat Esports

Billy Rifki
15/02/2018 10:41 WIB
Curhatan Merlini dan Tamparan Realitas Penggiat Esports
google, gosugamer

Tiap manusia memiliki fase-fase kehidupan berbeda, sehingga kerap tujuan dan keinginan kita berubah seiring usia kian dewasa, begitu pula impian yang ingin kita wujudkan namun tak kunjung terealisasikan. Mungkin itu juga yang menimpa Ben 'Merlini' Wu, sosok player, caster, analis, dan figur legendaris DOTA 2 yang memutuskan untuk berpisah dengan dunia yang membesarkannya selama 13 tahun.

Keputusannya sangat disayangkan banyak pihak, hingga dia melontarkan curhatan yang membeberkan kenyataan dari banyak talent lain, sekaligus petunjuk awal bagi para bakat muda untuk berkecimpung dalam eSports. Merlini menyatakan bahwa dirinya sangat mencintai DOTA 2, meski saat ini merasa pekerjaannya tidak punya prioritas pasti yang bisa membuatnya berkembang lebih baik.

Dengan segala pengalamannya sebagai salah satu analis / caster terbaik, Merlini tak bisa menyangkal bahwa dirinya merasa tidak ada banyak ruang untuk berkembang, baik secara kemampuan, segi profesionalitas, dan tentunya keuangan. Sangat ironis bagaimana industri eSports, terutama DOTA 2 sebagai hiburan dan juga olahraga digital, terus-menerus naik popularitasnya. Sementara para talent seperti Merlini tidak mendapat apresiasi yang sepatutnya, hingga akhirnya dia memutuskan mundur dengan alasan utama kejenuhan pribadi.

“ I’ve had to consider my options for a while now, and I have to look out for my future. Everything was going great while I was casting. I loved seeing my friends, and I loved Dota. That was enough to make me happy. But as you age older and older, priorities start to shift. Dreams start to fade, realizations start to set in, and responsibilities mount”

‘Ben “Merlini” Wu

Gairah dari Merlini mungkin tak lagi bisa tersalurkan lewat pekerjaannya sebagai seorang caster. Sibuknya jadwal Pro Circuit mengharuskan para talent ikut bepergian layaknya pemain, namun dengan standar yang berbeda. Merlini melakukan pekerjaan terbaiknya dengan persiapan mendalam terhadap tim-tim yang akan bertanding, dengan sikap yang baik, ramah, dan cenderung polos hingga dicintai oleh banyak fans.

Merlini telah berkecimpung di dunia DotA selama 13 tahun dan memulai karirnya sebagai pemain dengan catatan emas seperti juara DreamHack Summer 2007 bersama MeetYourMakers. Sempat berpindah-pindah tim dan merasakan berada dalam satu tim bersama Clemet 'Puppey' Ivanov dan Kuro 'Kuroky' Takhasomi di tahun 2010. Salah satu hero signaturenya adalah Zeus, terkenal akan kemampuan laning yang mengagumkan walau berhadapan dengan trilane pressure hingga fans China memberi kehormatan kepada Merlini dengan menjulukinya M-God. Bahkan nama Merlini dijadikan panggilan alternatif di Warcraft 3.

Merlini rencananya akan hadir menjadi salah satu talent di GESC E-Series Indonesian Minor pada 15-18 Maret nanti. Namun dengan terbitnya keputusan untuk mundur dari dunia casting, nampaknya Merlini mengurungkan niatnya untuk memberikan casting terakhir-nya di Indonesia. Sukses selalu untuk Merlini, semoga harapan dan resolusi kehidupannya segera terlaksana dan tercapai!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1713
2 Tundra Esports 1556
3 BetBoom Team 1541
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1506
6 Gaimin Gladiators 1483
7 Team Liquid 1482
8 G2 x iG 1452
9 VGJ Storm 1450
10 Aurora.1xBet 1436