Jadi Ahli Strategi, Panduan Counter Pick di DOTA 2

Billy Rifki
20/02/2018 12:23 WIB
Jadi Ahli Strategi, Panduan Counter Pick di DOTA 2
esportsedition

Saat bermain DOTA 2, ada beberapa tipe pemain yang akan kamu temukan ketika memasuki fase pick hero. Ada tipe pemain yang memilih hero terserah kemauannya, tipe yang memikirkan betul-betul hero terbaik dalam setiap match-up, serta pemain pilih sesuai hero berdasarkan saran orang lain namun tak memahami mengapa hero tersebut dipilih.

Bagi pemain casual atau pub games, kegentingan memilih hero yang sesuai cenderung relatif. Artinya, tak selalu tim yang memiliki komposisi hero tak seimbang akan kalah. Mengapa? Karena lawan tidak menghukum kelemahan draft sang penantang dengan pantas. Berbeda cerita dalam laga profesional. Penentuan menang dan kalah bahkan bisa dilihat sejak fase drafting, yang kemudian terimplementasikan sempurna memasuki permainan.

Memahami Pilihan dan Variasi Hero

Lalu bagaimana memahami dasar drafting, setidaknya untuk mengetahui counter pick dari lawan agar tim kita memiliki keunggulan yang lebih baik? Pertama, pahami setiap hero, kemampuan apa yang bisa mereka tawarkan dan keunggulan mereka. Kemudian, kamu akan bisa memahami kelemahannya sehingga mengetahui hero macam apa yang diperlukan untuk mengantisipasi lawan.

Sebagai contoh, musuh melakukan pick Timbersaw, hero yang memiliki keunggulan sebagai core yang tanky, banyak armor dan regenerasi darah yang tinggi. Tak hanya itu serangannya pun mematikan walau tidak diberkati right-click berbahaya, namun skill-skillnya mampu beri burst magic dan pure damage.

Lalu bagaimana menangkalnya? Mengetahui skill pasif dari Timbersaw, Reactive Armor akan berfungsi tiap menerima serangan fisik, akan lebih baik melakukan pendekatan dengan menggunakan hero yang tak terlalu banyak memberi basic damage, alih-alih manfaatkan damage per second atau magic burst untuk menyedot habis darah dari Timbersaw.

Beberapa yang patut diberi sorotan untuk melawan Timber adalah Jakiro, Pugna, dan Skywrath Mage. Ketiga hero tersebut memiliki magic damage tinggi yang mampu tembus pertahanan armor dan regenerasi Timbersaw. Bahkan, dua hero terakhir di atas mampu lipat-gandakan serangannya berkat efek magic amplification yang membuat Timbersaw tak akan bertahan lama.

Perhatikan bahwa Timbersaw cukup gesit sehingga bila tidak memiliki damage magic besar, maka pastikan kamu miliki cukup disable seperti stun atau silence sebagai pengganti. Dari kebutuhan stun dan silence tersebut, akan terbuka lebih banyak hero yang bisa digunakan sebagai variasi untuk tidak hanya melawan Timbersaw, namun juga saat berhadapan hero lainnya. Misalnya, Lion yang berikan double disable dan magic burst, atau Night Stalker yang miliki vision dan silence, bisa juga Sand King yang miliki Stun Area serta Ultimate Area.

Cara Menangkal Counter Pick

Contoh counter lain yang lebih familiar, yakni rivalitas antara Storm Spirit dan Anti-Mage. Keduanya dipandang sebagai hero calon mimpi buruk bagi masing-masing pemain yang menggunakannya, kenapa? Kemampuan Anti-Mage untuk membakar mana, dan membalikkan efek penggunaan mana hero lain sebagai damage sangat mematikan. Hero INT seperti Storm memiliki mana pool yang sangat besar dan hampir setiap inisiasi serangannya menggunakan mana yang banyak bahkan jumlahnya lebih banyak dari total health yang dimiliki.

Jadi, bila kebetulan Anti-Mage dalam jangkauan untuk melancarkan Mana Void, tamatlah riwayat Storm seketika!

Sejatinya, tidak hanya Storm namun semua hero INT akan sengsara di hadapan Anti-Mage. Namun, apakah Anti-Mage sudah dipastikan lebih superior di hadapan Storm? Kenyataannya, tidak sepenuhnya benar. Storm Spirit adalah salah satu hero terbaik untuk mematikan Anti-Mage. Inisiasi dari Storm sangat jauh dan dengan mudah  mengejar Anti-Mage, meski tetap perlu perhitungan matang.

Bila Storm mampu kumpulkan item cukup untuk ungguli Anti-Mage, seperti kantongi Orchid atau Linken Sphere lebih awal, maka Anti-Mage bisa tak berkutik dan efek counter-nya pun berbalik, di mana Storm malah yang menjadi mimpi buruk bagi Anti-Mage bila dimainkan secara tepat.

Anti-Mage butuh waktu untuk farm, dengan hanya satu core item belum membuat AM mampu menandingi Storm. Sementara, Storm unggul dalam mobilitas sehingga pemain Storm bisa untuk zip-zap di seluruh map dan tebarkan kekacauan sambil mencari korban. Batasi pergerakan AM dan wilayah farmnya, maka efektifitas Storm menghadapi AM meningkat, sedangkan AM makin terdesak.

Semua hero dalam DOTA 2 memiliki skill yang berguna untuk melawan hero lain, dan seakan didedikasikan untuk menangkal hero tertentu. Namun sebaliknya, tiap hero juga memiliki titik unggul yang membuatnya bisa menyerang balik. Kelemahan dalam DOTA 2, dibuat adil dengan keberadaan item sehingga stereotip counter pick sebenarnya sesuatu yang tidak perlu demoralisasi para player ketika melakukan match-up. Paling penting adalah mengetahui kemampuan hero kamu sekaligus pahami hero lawan, lalu mengeksekusi cara terbaik dalam menghadapinya.

Karena, dalam pertandingan tidak hanya ada hero kamu dan satu hero lawan. Namun ada lima hero yang saling melengkapi dan beberapa bisa meningkatkan secara masif kapasitas skill kamu. Ketahui di mana keunggulan masing-masing hero dalam tim maka masalah counter pick tidak akan jadi momok lagi dalam ranked match. Selamat mencoba guys!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1668
2 BetBoom Team 1538
3 Team Liquid 1536
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1515
6 Tundra Esports 1487
7 Azure Ray 1465
8 OG 1464
9 G2 x iG 1456
10 VGJ Storm 1450