[ESPORTS.ID] Meracik Kombinasi Tim Idaman di Bucharest Major

Billy Rifki
09/03/2018 13:58 WIB
[ESPORTS.ID] Meracik Kombinasi Tim Idaman di Bucharest Major
Esports.ID

Babak group stage berlalu, para pecinta DOTA 2 dipuaskan dengan beragam aksi seru nan menegangkan paling wahid dalam kontestasi pencarian juara Bucharest Major. Beberapa pertandingan diwarnai pembelian Rapier, aksi balas-membalas serangan, dan networth yang pontang-panting. Namun, ada beberapa pemain yang patut diapresiasi lebih karena konsistensinya bawa tim besutannya lolos ke babak playoff.

Siapa saja yang pantas jadi bagian Dream Team of the Week by Esports.ID?

RADIANT:

1. Marc 'Raven' Fausto : Terrorblade, Lifestealer

TNC buktikan jadi kuda hitam paling mengigit di turnamen kali ini. Mampu adu pukul dengan siapapun lawan yang ada, dan kekalahan mereka atas VGJ.Thunder ataupun Virtus.pro hampir berbeda cerita bila semangat menggebu-gebu pasukan Filipina ini bisa ditahan kadar agresifitasnya. Di antara semua pemain TNC yang tunjukkan performa kelas dunia, paling ambil pujian adalah sang carry, Raven.

Hampir di tiap game yang TNC lakoni, Raven tak pernah tertinggal dalam farm maupun butuh bantuan ekstra dalam laning. Kemampuan farming pemuda 19 tahun ini, hanya tertinggal sedikit dari carry Evil Geniuses dengan rataan Gold Per Minutes di ajang Bucharest 607/618* (sourceDotabuff). Ini menjadikan keduanya sosok paling 'fat' sepanjang group stage kemarin.

Pantaslah kehadiran Raven jadi sosok penting Dream Team of the Week kali ini karena tiap tim pasti berharap miliki sosok carry yang tetap konsisten, mematikan, sekaligus mampu menari di bawah tekanan.

2. Liu 'Freeze' Chang : Gyrocopter, Medusa

Tak ada yang menyangka penampilan dari Freeze/Kamma begitu mematikan, bahkan kecenderungannya bermain over-agresif tak terlihat, melainkan kordinasi terukur dan pengambilan keputusan instan yang berbuah kejayaan bagi VGJ.Thunder. Dirinya berani beli tidak hanya satu Divine Rapier, tapi TIGA sekaligus untuk bungkam TNC di ronde ketiga group stage Bucharest Major.


Perbandingan Freeze (merah) dengan midlaner Virtus.pro (Noone) dan Evil Geniuses (Fear)

Freeze juga tak panik ketika terciduk oleh upaya buru sergap TNC, yang seketika aktifkan Satanic setelah rekannya memberi nafas serangan balasan via Lotus Orb. Freeze pimpin teman-temannya ke babak playoff dengan ultimatum untuk semua penantang VGJ.Thunder. Freeze berhasil hindari kematian di game pertama sebagai Medusa, dengan derita hanya 1 kematian ketika membantai Secret, dan 3 kali respawn bertemu TNC.

Sebagai midlaner, posisi Freeze jauh lebih rawan dari pressure lawan dibandingkan posisi carry-nya, Sylar. Mungkin lebih sebanding dengan tingkat agresifitas yang diterima oleh pengemban offlaner, Yang. Tetapi Freeze telah tunjukan ketenangan dan potensinya yang terhalang jadi midlaner terbaik dunia sembari tunggu waktu dapat pengakuan bila berhasil antar VGJ.Thunder jadi jawara di Bucharest Major.

3. Zhou 'Yang' Haiyang : Underlord, Brewmaster

Tembok kokoh, pelindung, dan penyelamat, sosok Yang lengkapi konsistensi VGJ.Thunder dengan permainan offlane paling stabil selama group stage. Tidak banyak gaya ketika jelajah hardlane, kemudian dapatkan item yang diperlukan dan pimpin teman-temannya hancurkan objektif. Bila game berlangsung alot, Yang mampu kumpulkan sumber daya dan kerahkan keputusan tepat di situasi yang butuh jawaban cepat.

Sejauh ini, baru Underlord dan Brewmaster yang dikeluarkan sebagai senjata VGJ.Thunder. Penulis menanti beberapa hero terbaiknya macam Omniknight dan Batrider untuk keluar dan memukau fans di pertandingan selanjutnya.

4. Hu 'Kaka' Liangzhi : Sand King, Nyx Assasin

Figur pengambil keputusan dan pengatur tempo di Newbee, Kaka bisa membuat peran support 4 yang sulit menjadi mudah. Di game kedua melawan OG, dengan mudahnya dia mem-bully pemegang 4 kali gelar juara Major dengan gunakan Nyx Assasin hanya bermodal Eul! Atau alternatif kalajengking lainnya, Sand King, ubah Kaka dari roamer menjadi lane support berbahaya. Performa Kaka harus dikungkung bila lawan ingin punya kesempatan menang, tapi nyatanya sulit membatasi pergerakan pemain dengan MMR 9000 pertama di server Cina.

5. Peter 'PPD' Pandam : Crystal Maiden, Bane

Sejak kemunculan OpTic Gaming, PPD belum torehkan capaian berarti yang bisa buat tim barunya dianggap penantang serius. Tapi lambat laun, PPD buktikan racikan tangan dinginnya dengan tembus playoff Bucharest Major. Secara permainan, PPD tidak se-ciamik pemain lain, namun kemampuan leader, strategi mendalam, dan kenali kelemahan lawan adalah aset yang tidak dimiliki kapten lain. Berkat arahannya, OpTic bisa jadi ciptakan lebih banyak kejutan di Major kali ini.

Butuh penantang serius yang tak kalah ngeyel untuk menghadapai barisan punggawa Radiant. Namun, jangan khawatir, Esports.ID telah pantau pesaing serius yang sama mematikannya di babak group stage Bucharest Major lalu.

DIRE:

1. Marcus 'Ace' Hoelgaard: Phantom Lancer, Weaver

Kontribusi Ace untuk Secret tak tergoyahkan, dan sudah dua kali Ace menjadi pilihan redaksi untuk isi peran carry dari salah satu kubu Radiant ataupun Dire. Teruskan performa pasca ESL One Katowice, Ace bukan hanya bawa Secret menang, namun permainannya bisa ringankan beban dari MidOne yang akhir-akhir ini melempem karena jadi target number one tim lawan.

Secara teamplay, memang tim besutan Puppey adalah salah satu yang terbaik, tapi bila posisi mereka terdesak, Ace selalu ada untuk hapus kabut kelam dari kejayaan Secret yang terhalang.

2. Artour 'Rtz' Babaev : Morphling, Lifestealer

Artour Babaev memang tempati posisi sama dengan Ace, tapi dengan transformasi Rtz yang lebih koperatif, bukan masalah miliki dua carry dalam satu tim. Apalagi Arteey mampu jalankan dua peran. Arteezy memang berbahaya, dan tidak ada pemain lain yang menyangkal, sehingga salah besar bila meninggalkan Arteezy yang miskin untuk hirup nafas farm walau hanya 5-10 menit.

Tanya Liquid yang jadi korban 'Shotgun Combo' setelah sebelumnya cekik ruang farm pemuda Kanada ini. Kemampuan comeback Rtz tandakan sikap sang babyrage yang lebih bermental juara, pantang menyerah, haus kemenangan, dan selalu positive mental attitude.

3. Neta '33' Shapira : Sand King, Tidehunter

Awalnya didapuk sebagai support, keterbatasan hero pool mungkin jadi berkah juga untuk pemain offlane ini. Adanya Zai yang sama berbahayanya menjadi offlane maupun support membuat PPD memutar otak sampai memutuskan 33 lebih baik kembali ke posisi aslinya di hard-lane. Keputusan tepat karena insting dan kemandirian lanenya jauh lebih maksimal.

Menjadi Sand King dan Tidehunter, 33 selalu bisa daratkan ultimate maupun stun sebanyak-banyaknya pada target yang ada. Ravage-nya melawan Virtus.pro kenai lima orang sekaligus dan langsung runtuhkan mental lawan sehingga buat VP menyerah di ronde pertama grup stage. Susulan Epicenter ketika memakai sang penguasa gurun juga beri kerusakan maksimal yang ubah keuntungan bagi OpTic.

4. Ludwig 'Zai' Wahlberg : Dark Willow, Elder Titan

Dikenal sebagai pemain serba bisa. Tiap tim akan beruntung memiliki Zai karena hero pool luas dan hampir pasti eksekusi tiap strategi dan gameplay kian sempurna. Contoh kesuksesan Dark Willow yang baru saja available untuk Captain Mode. Walau bukan penampilan perdana Mireshka, namun jelas jadi yang tersukses diperankan sebagai support oleh Zai. Kepiawaian Zai gunakan semua variasi hero adalah aset berharga, dan tim Esports.ID enggan lewatkan bakatnya.

5. Rasmus 'Misery' Filipsen : Nature Prophet, Bounty Hunter

Mengadu kapten sekaliber PPD cukup sulit, apalagi dengan titel International 3 di lemarinya. Bila ada satu yang paling pas, tak lain tak bukan adalah Rasmus Filipsen alias MiSeRy, penggantinya di Evil Geniuses dan mantan rekannya sendiri di OpTic Gaming. Gaya MiSeRy tak kalah dominan ketika memimpin, dengan tim apa adanya, dia bisa bawa Digital Chaos jadi runner-up International 2016. Bayangkan bila saat itu timnya diisi oleh pemain yang lebih berkelas seperti Tim Impian Esports.ID, seperti sekarang!

Bakti keduanya di EG emban tugas berat untuk kembalikan reputasi penguasa NA. Tak butuh waktu lama, dia langsung bawa EG runner up di Galaxy Battles dan sudahi tiap turnamen sebagai high placement. Cara draftingnya konsisten dan baru berubah ketika musuh terlalu khawatir dengan ancaman strateginya. Tapi dipastikan MiSeRy salah satu yang banyak akal dan berani mengambil resiko untuk menjadikan timnya tidak hanya menang, tapi berkembang lebih baik.

Misalnya, dua draft terakhir menjadikan Nature Prophet sebagai IO KW, mampu buat Liquid kerja keras dan akhirnya kalah. Begitupun Newbee yang dibantai dalam waktu sekitar 20 menit. MiSeRy tahu cara membuat tim juara, begitupun rivalnya PPD, yang janjikan pertarungan seru antar tim yang dibela keduanya nanti!

Itu dia kesepuluh pemain impian Esports.ID, beserta hero andalannya, di Bucharest Major. Masih ada babak playoff dan jurus-jurus pamungkas yang belum keluar dari tim yang bertahan. Jangan lewatkan aksi seru dan update teranyar Bucharest Major yang berlangsung hari ini (9/3), hanya di Esports.ID!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1713
2 Tundra Esports 1560
3 BetBoom Team 1541
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1506
6 Gaimin Gladiators 1483
7 Team Liquid 1482
8 G2 x iG 1452
9 VGJ Storm 1450
10 Aurora.1xBet 1436