[Road to GESC] The Final Tribe, Titisan Tim Legenda Siap Guncang Jakarta!

Billy Rifki
08/03/2018 12:25 WIB
[Road to GESC] The Final Tribe, Titisan Tim Legenda Siap Guncang Jakarta!
Esports.ID

Jelmaan tim Alliance di Indonesia Minor mendatang, The Final Tribe kental dengan aura leluhur jawara TI3. Sebagai perwakilan dari Eropa, para punggawa dari tim bentukan Adrian Kreyziu/Era pernah berpanji organisasi pelopor Rat-Dota. Bahkan semua pemain berasal dari Swedia, yang merupakan salah satu syarat utama untuk menjadi pemain di Alliance. Dengan harapan baru, sekaligus keluar dari bayang-bayang lama, The Final Tribe siap guncang Jakarta!

Sejarah dan Gameplay

Terbentuk pada November 2017, kelima pemain The Final Tribe berawal dari HoN (Heroes of Newerth). Transisi mereka ke kompetitif DOTA 2 berjalan fluktuatif walau sang pilar utama, Era, sempat manggung di beberapa gelaran International.

Seperti yang telah disebutkan, tim ini memiliki banyak kesamaan dengan skuad legendaris Alliance. Selain kelima-limanya pernah bermain sebagai Alliance di pertengahan2017, anak-anak The Final Tribe berkecimpung di HoN, sebelum ke DOTA 2. Mereka juga berasal dari Swedia serta mengusung nama tim yang berkorelasi roman Lord of The Rings atau Warcraft, layaknya tim pecahan Alliance lainnya, yakni Horde.

Alasan kenapa Alliance pernah akusisi eks Fnatic/Ninjas in Pyjamas/Steak Gaming dan No Diggity ini adalah kemiripan gaya permainan. Alliance, salah satu tim berumur panjang yang punya signature hero tersendiri, mungkin tak serta merta jadi meta patch saat ini, yang selalu relevan sebagai hero andalan mereka. Sebut saja Tiny, IO, Chaos Knight, Batrider, Chen, dan Ogre Magi.

Begitupun dengan The Final Tribe yang memiliki kecenderungan sama sehingga tak gundah bagi mereka adaptasi pemilihan hero dari Alliance walau sulit terapkan jurus Rat-Dota sama sempurnanya dengan Alliance.

Mari mengenal lebih jauh dengan kelima pemain The Final Tribe, yang dihuni beberapa wajah lama dan mungkin pernah kamu dengar kiprahnya. Meski adapula pemain baru yang tak kalah moncer permainannya.

Position 1/ Carry: Adrian Kreyziu/ Era

Baru berumur 22 tahun, Era didapuk sebagai profesional HoN termuda di masanya. Tuai kesuksesan terbaik ketika berkostum Fnatic, pemain yang gemar menggunakan Phantom Assasin dan Chaos Knight ini lakoni peran kapten di Final Tribe. Pengalamannya sudah cukup mumpuni di usia yang terbilang belia. Kini, dia lebih adaptif terhadap perubahan dan tak canggung untuk berotasi dengan rekan midlaner untuk raih keunggulan laning yang lebih baik.

Position 2/ Midlane : Pontus Frost/ NoX

Meski minim info terkait sang midlaner, namun dia sempat bergabung dengan beberapa tim semenjana Eropa, seperti Evil Corporation dan Team Singularity. Tempati rank ke-262 pada leaderboard Eropa, permainannya sudah cukup teruji melawan pemain-pemain terbaik dunia. Di The Final Tribe, dia sering bertukar peran dengan Era, maksimalkan potensi dari Tiny, Gyrocopter, maupun Phantom Lancer yang jadi top pick di meta saat ini.

Position 3/ Offlane : Jonas Lindholm/ Jonassomfan

Sosok offlaner tak tergantikan, stabilitas dan konsistensi Jonas menjadi kunci permainan The Final Tribe. Ledakannya ketika gunakan Legion Commander, Dark Seer, ataupun Batrider mampu amankan keunggulan laning hingga mid game. Tak tertekan dalam situasi 1v3, Jonas adalah sosok playmaker cadangan ketika Era dan NoX fokus pada farm.

Position 4/ Support : Axel Kallman/ Pablo

Walau hanya miliki 8 jari, Pablo ungkap tak ada kesulitan untuk bermain DOTA 2, terlebih mempermainkan lawan dengan gaya agresif serta skill mekanik memukaunya. Tipikal support yang sedikit greed, maka tak jarang pula rekannya di Final Tribe memberikan ruang bagi Pablo agar menjadi penentu pertandingan.

Pablo mampu maksimalkan Tiny support, Tuskar, Naga Siren, dan IO. Begitu juga support agresif seperti Night Stalker, Slardar, dan Nyx Assasin. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasinya dengan berbagai hero jadi aset paling berharga dari Pablo goyahkan penantang di GESC nanti.

Position 5/ Support: Simon Haag/ Handsken

Pemain yang paling setia kawan di Final Tribe, di mana keempat rekannya yang cenderung greed, Handsken selalu kerahkan semua kemampuannya untuk menjaga tiap lane yang membutuhkan. Handsken cenderung menjadi lane support dibanding ikut berotasi bareng Pablo, karena biasanya Pablo seorang pun cukup. Untuk itu, pilihan hero Handsken biasanya berkutat di Ogre Magi, Dazzle, Lich, dan Bane.

Itu dia profil pemain dari The Final Tribe, apakah menurutmu bakalan sehebat Alliance? Nantikan tanggal 15-18 Maret di ICE BSD nanti!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1650
2 Xtreme Gaming 1543
3 BetBoom Team 1543
4 Tundra Esports 1539
5 CyberBonch-1 1520
6 Team Liquid 1513
7 OG 1467
8 Azure Ray 1465
9 Gaimin Gladiators 1453
10 VGJ Storm 1450