Memilah Unggulan Sejati dari Penyisihan Grup GESC Jakarta Minor

Billy Rifki
16/03/2018 13:11 WIB
Memilah Unggulan Sejati dari Penyisihan Grup GESC Jakarta Minor
Esports.ID, dotabuff

Setelah tumbangkan para penantang di pertandingan pembuka, match selanjutnya berlangsung dalam format Best of Three Series.

EG dan Na’Vi yang mampu menang di game pertama harus bertemu untuk cari juara sejati di Grup A, begitupun Fnatic dan VGJ.Thunder yang bersaing ketat agar raih semifinal lebih dulu.

GROUP A

EVIL GENIUSES vs NATUS VINCERE

Game One



 Draft EG (atas) vs Na'Vi (bawah) Game 1

Big match kepagian tersaji di babak group stage antara wakil Amerika melawan perwakilan CIS. Kedua tim tidak hanya dinanti kehadirannya di ICE BSD, tapi juga aksi-aksinya kala keduanya bertemu. Terwujud cukup dini, namun jalannya tak sesuai perkiraan.

Evil Geniuses tampak masih belum temukan lawan sepadan meski dihadang Na’Vi sekalipun. Rekor pertemuan mereka sejauh ini berpihak pada EG dengan tuai 6 kemenangan berbanding 1 (sejak DreamLeague 8) di mana Na'Vi hanya kalahkan EG saat lakoni penyisihan grup di ESL One Genting.

EG tunjukkan dominasi sejak awal game dengan fase laning yang lebih kuat berkat keberadaan Tuskar dan Ancient Apparition. Pugna yang kembali jadi andalan untuk dijadikan side-laner oleh Sumail kembali bertaji besar buyarkan formasi Na’Vi, terutama General yang jadi bulan-bulanan oleh trio kombinasi EG tersebut.

Namun, Na’Vi unggul bila berbicara midlane karena Fear/Dragon Knight jadi mangsa kebuasan Dendi/Shadow Fiend. Meski begitu, tipikal dari EG yang membiarkan Fear korbankan dirinya untuk memberi ruang kepada Sumail dan Arteezy, hingga menit ke-16 manakala Fear yang bermodalkan Blink Dagger sudah bisa kembali ke permainan dan tingkatkan impact-nya.

Dengan kemampuan push EG pada diri Pugna dan Elder Dragon Form, disertai eksekusi gank dan pickoff yang lebih rapi dari EG, Na’Vi terpaksa merelakan game pertama dalam rentang waktu 37:45 menit dengan skor 35:23 EG unggul.

GAME TWO



Draft EG (atas) vs Na'Vi (bawah)

Game kedua berjalan cukup serius sejak fase drafting dengan Na’Vi mencoba batasi hero-hero nyaman dari EG dengan akuisisi Morphling kesukaan RTZ, serta melakukan ban terhadap Pugna dan Beastmaster. Sementara draft dari Na’vi tampak tak cocok untuk gunakan kembali Lifestealer maupun Abaddon karena EG butuh  lebih banyak disable. Ternyata EG simpan hero kejutan berupa Sand King dan Luna yang tampil cukup buas di tangan Sumail dan RTZ.

Fear/Viper kembali lakoni peran tumbal di mid untuk selamatkan farm RTZ. Sementara Sumail dan MiSeRy mampu bertukar pukulan cukup baik melawan Dendi yang bertransisi jadi side-laner Death Prophet ditemani oleh Tuskar.

Meski cukup mengkhawatirkan karena Viper yang berhasrat untuk mendominasi lane mid tak berfungsi baik berkat kombinasi Morphling-Shadow Demon dari Na’Vi, tetapi di sisi lain, RTZ sukses memangsa Tidehunter,  fokuskan itemisasi sustain dengan fast Sange and Yasha di menit 15 kemudian Black King Bar 3 menit kemudian, RTZ sudah tak terimbangi Morphling yang baru miliki Linken Sphere dan Power Treads dalam waktu 18 menit.

Inisiasi dari Tidehunter tak terlihat layaknya pertemuan Na’Vi melawan RRQ sebelumnya, malah Sumail yang pintar melihat momen untuk daratkan combo Epicenter + Burrowstrike yang hancurkan barisan pemain Na’Vi.

EG sudahi perlawanan wakil Ukraina dalam waktu 30 menit dan pastikan diri jadi tim pertama yang lolos ke playoff sekaligus bertengger manis di semifinal. Sementara Na’Vi harus jalani laga penentuan posisi di perempat final melawan Infamous.

GROUP B

VGJ.THUNDER vs FNATIC

Game One



Draft Fnatic (atas) vs VGJ.Thunder (bawah)

Di grup sebelah, pertarungan berlangsung lebih sengit. Fnatic sebagai tim yang mewakili nafas tuan rumah (*berasal dari Asia Tenggara) tak simpan rasa takut bertemu runner-up Bucharest Major. Malah mereka mampu buat tersedak wakil Cina di game pertama dengan adaptasi strategi Evil Geniuses.

Tak mengherankan memang kehadiran Universe membuat Fnatic begitu serba bisa dalam draft dan strategi, plus PieLieDie yang juga tampilkan gaya berbeda dengan gunakan Nature Prophet.

Presisi dari Universe/Enigma daratkan Black Hole jadi aspek penting kemenangan Fnatic, namun permainan DJ dengan Rubick yang mampu curi Chronosphere layak diberi dua jempol karena mampu hentikan momentum VGJ.Thunder untuk comeback.

Pemilihan Faceless Void sebagai carry sebenarnya cukup beralasan dan bersinergi baik dengan kombo tim, serta mampu berperan sebagai initiator kejutan. Namun kelemahannya dalam fase laning dan melakukan flash farm membuat kontribusinya sedikit telat, sehingga pressure dari Fnatic sudah terlalu besar. Pada akhirnya, Fnatic kunci game pertama di menit ke-39 dan amankan satu kaki di babak semifinal.

Game Two



Draft Game Kedua Fnatic (atas) vs VGJ.Thunder (bawah)

VGJ.Thunder mungkin hanya meraba air di game pertama, dan sadar betul bahwa Fnatic adalah tim yang cukup merepotkan. Alhasil, mereka beralih ke draft serius dengan akusisi Death prophet dan Terrorblade, duo andalan pada event sebelumnya.

Draft ini juga balasan dari keputusan Fnatic yang memilih first pick Gyrocopter dan ban Luna di game kedua, yang menyisakan VGJ.T berpaling padaTiny untuk burst Gyro, salah satu target ban karena winrate-nya cukup tinggi (14 kali pick, 18 kali ban dan 66,67% winrate).

VGJ.T putuskan pakai laning konvensional 2-1-2 untuk beri stabilitas pada side-laner, dan terbukti ampuh karena duet Tiny-Tuskar mampu rundung Abed/Gyrocopter di top lane Radiant, sementara Sylar/Terrorblade bisa farm cukup mudah dengan sokongan Disruptor.

Kemampuan melumat tower dari VGJ.T jadi masalah besar bagi Fnatic. Exorcism digabungkan dengan Metamorphosis dan Tiny cukup beberapa detik saja untuk runtuhkan segala bangunan penting Dire. Ditambah pungutan Double Damage yang berhasil Sylar temukan di sungai membuat Abed dan kawan-kawan tak kuasa menahan gempuran VGJ.T, untuk kemudian menyerah di menit 38:52

Game Three



Draft ketiga Fnatic (atas) vs VGJ.Thunder (bawah)

Gagal tuai hasil sempurna padahal selangkah lagi untuk duduk nyaman di semifinal buat Fnatic sedikit murka. Mereka putuskan all-in dengan strategi push yang tak kalah berbahaya. Luna, Tiny, dan Shadow Shaman ditemani dengan beberapa pasukan neutral ala Enchantress yang bagus sebagai tameng di awal game.

Sayang, VGJ.T sudah antisipasi langkah do-or-die Fnatic dengan kembali pilih Death Prophet yang kuat di fase early dan mid, ditambah dukungan aksi penyamun dari Sand King dan Batrider. Sebagai jawaban untuk akhir pertandingan, tak lupa Medusa yang jadi andalan Freeze disiapkan untuk beri serangan balasan di waktu yang tepat.

Berdasarkan draft, VGJ.T unggul berkat pendekatan cerdas mereka yang tak andalkan sekedar right-click untuk hancurkan barisan hero Fnatic. Enchantress, Tiny, dan Luna cukup berbahaya didekati, pemilihan Batrider serta Medusa pastikan tidak perlu berhadapan dengan skill Untouchable yang sebabkan kombo burst dari Tiny.

Sylar nikmati waktu terbaiknya sebagai Death Prophet dengan dominasi atas Abed di midlane dengan 4 kali bunuh remaja Filipina tersebut, begitu juga EE/Luna yang harus bertekuk lutut 5 kali di hadapan carry legendaris satu ini.

Envy yang terkenal YOLO coba ubah takdir dengan pembelian Divine Rapier, tapi apa daya ketertinggalan yang terlalu jauh tak cukup untuk Fnatic imbangi VGJ.T dan item keramat tersebut harus jatuh seketika, sekaligus jadi isyarat bendera putih Fnatic yang gagal ke semifinal.

VGJ.Thunder berhak mengisi slot semifinal menyusul Evil Geniuses, dan bisa jadi final ulangan Galaxy battle akan kembali terjadi pada hari final nanti. Sementara Fnatic harus dapat kalahkan The Final Tribe untuk klaim tempat di perempat final.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1743
2 Xtreme Gaming 1568
3 BetBoom Team 1521
4 Team Liquid 1521
5 CyberBonch-1 1520
6 Gaimin Gladiators 1489
7 Tundra Esports 1480
8 Azure Ray 1465
9 VGJ Storm 1450
10 OG 1441