Pendekatan Unorthodox Ala Pro Player, Gaya Baru Bermain DOTA 2 Jaman Now

Billy Rifki
02/04/2018 13:49 WIB
Pendekatan Unorthodox Ala Pro Player, Gaya Baru Bermain DOTA 2 Jaman Now
Esports.ID, dotabuff

DOTA 2 adalah game yang terus berevolusi. Tiap rilis patch dan update teranyar bawa perubahan bagi gaya bermain khususnya para profesional. Imbasnya, para pubs player ikut-ikutan latah meniru agar bisa menang seperti tren baru yang seringkali dianggap overpower. Kenyataannya, para pubs player biasanya hanya mengenali perubahan meta berdasar popularitas hero-hero tertentu.


Meski Baru Debut di Captain's Mode, Pangolier Sudah Tunjukan Potensi Support Menjanjikan

Tahukah kalian perubahan apa yang paling kentara dari patch 7.XX dari permainan para pros? Swap Laning atau pertukaran lane adalah pendekatan strategi yang sedang lumrah diadopsi gaya mainnya oleh tim papan atas akhir-akhir ini. Meski bukan hal yang benar-benar baru, namun efek dari strategi ini sangat efektif dan memperkaya dinamika dalam fase drafting.

Utilitas Lebih Penting Dari Sekedar Carry.

Apa maksudnya? Apakah kalian menyadari saat menonton pertandingan profesional makin banyak hero-hero yang rasanya makin fleksibel dan berperan tidak sesuai porsinya? Hero macam Razor, Dragon Knight dan Outworld Devourer adalah beberapa contoh hero yang makin digemari bukan saja karena kapabilitasnya untuk unggul diberbagai scenario, namun sisi alternatif-nya yang baru terungkap di meta sekarang.

Dengan stigma midlane yang melekat kepada mereka, kondisi saat ini memungkinkan mereka untuk berpindah menempati safelane bahkan offlane, loh. Coba lihat bagaimana IceIceIce atau Mind_contRoL menghempaskan rival lane mereka dengan hero-hero ringkih tersebut. Bayangkan bagaimana fase drafting begitu misterius dengan bait pick hero-hero diatas? Ketika menduga pilihan untuk core sudah habis, ternyata peran mereka digeser untuk memberi ruang bagi core yang lebih fast-paced.


Razor Si Serbabisa; Offlane, Midlane dan Safelane Bisa Dilakoni Dengan Mudah

Fast-paced berarti hero yang memiliki kemampuan untuk mengatur tempo pertandingan lebih cepat. Baik itu untuk kapasitas push maupun snowball momentum. Ambil contoh Pugna yang populer digunakan beberapa tim sebagai sidelaner karena movement-nya yang gesit dan mampu menghancurkan tower dengan cepat, otomatis membuat tempo pertandingan berjalan tinggi dengan tower pressure yang intens. Begitu juga Tiny yang memiliki burst combo dengan cooldown skill relatif singkat. Bermodal Shadow Blade atau Blink Dagger maka Tiny sudah menjelma jadi mesin pembunuh mematikan.  

Hadirnya hero-hero utility menggeser peran dari banyak hero-hero carry yang biasanya wajib ada dalam tiap draft. Meskipun beberapa masih tak tergantikan malah makin tenar seperti Gyrocopter, Medusa, Lifestealer dan Terrorblade. Tapi tetap saja hero itu terdampak efek swap laning hingga akhir-akhir ini kita sering menyaksikan Gyrocopter atau Medusa berposisi midlane seperti yang dipertontonkan VGJ.Thunder.

Hal ini menunjukan tidak ada batasan atau limitasi dalam bermain DOTA, segala hal mungkin bila dimainkan dengan cara yang sesuai. Kehadiran patch terbaru dengan masuknya Pangolier, langsung jadi incaran beberapa tim untuk manfaatkan potensinya. Sebut saja peran Pango sebagai offlane konvensional ala IceIceIce ataupun support 4 dan 5 seperti cara Yapz0r dan Kuroky manfaatkan hero ini.

Draft Ideal 7.12, seperti apa?

Bagi para tim profesional, menentukan draft sangat penting untuk kuasai pertandingan dan pada akhirnya, menang. Lalu apa draft favorit para elit saat ini? Tiap tim tentu miliki kecenderungan tertentu namun ada satu pola yang sedang mereka gemari, yakni team fight oriented. Meski sudah sejak lama hero-hero dengan kapasitas team fight jadi bagian di tiap drafting, tapi meta saat ini seakan  tingkatkan urgensi keberadaan spesialisasi tersebut.


Miliki Potensi Push, Disable, Nuke dan Gesit Membuat Leshrac Jadi Paket Komplit Yang Kembali Diminati

Tak hanya untuk keperluan inisiasi, tapi juga counter-initiation, begitupun stop movement yang mana semakin penting dengan keberadaan varian hero lincah nan gesit seperti Puck, Pugna, Leshrac, Gyrocopter yang semuanya miliki movement speed tak masuk akal. Oleh karena itu hero macam Sand King, Disruptor, Earthshaker dan Tuskar jadi favorit banyak tim saat ini termasuk Virtus.pro dan Liquid. Sementara Secret percayakan Rubick untuk Yapz0r yang memang miliki keahlian istimewa ketika kendalikan hero tersebut, selain miliki kemampuan disable, The Grand Magus ahli putar-balikkan keadaan menggunakan skill khas dari sang lawan.


Draft VP vs Fnatic di ESL One Katowice. Death Prophet dan Outworld Devourer Dipadukan Dalam Satu Draft

Beberapa contoh draft jaman sekarang yang membuat tim papan atas unggul dibanding pesaingnya tergambar jelas pada beberapa draft berikut. Jenis draft seperti ini secara konsisten jadi pilihan dalam beberapa turnamen terakhir termasuk ESL One Katowice, The Bucharest Major sampai DAC 2018. Beberapa tim seperti yang disebutkan memang memiliki kecenderungan sendiri seperti EG yang harus memiliki tipe carry konvensional seperti Lifestealer, Morphling atau Lycan.


Draft Mineski vs OG di ESL One Katowice. Draft Dengan Kombinasi Push dan Team Fight

Tiap tim wajib memiliki hero tanky dalam artian memiliki potensi laning mandiri, tidak memerlukan banyak bantuan diawal game seperti Dragon Knight, Razor, Death Prophet maupun Viper. Ini untuk mengakomodasi pressure lane di awal game oleh kedua support. Meski begitu tak serta merta hero diatas harus menjadi mid karena tergantung lawan laning yang menguntungkan, bisa jadi mereka ditempatkan di safelane maupun hardlane. Contohnya, ketika musuh mengirim Underlord ke hardlane, maka daripada tetap kirim Phantom Lancer ke safelane yang mana akan alami beberapa kesulitan, lebih baik jadikan Viper sebagai pengisi safelane dan alihkan PL menjadi midlaner, dengan begitu situasi laning akan lebih untung terlebih PL lebih gesit dengan escape mechanism-nya, sementara Viper dipastikan jauh lebih unggul dari Underlord berkat keunggulan jarak serangan.


Bermain Aman: Underlord Mampu Selamatkan Kawan Dalam Pertempuran Dan Bantu Fokus Pada Objektif

Dengan adanya hero-hero tersebut, kebutuhan akan tanker walau seadanya sudah tercukupi dan tim bisa memilih hero lain yang tawarkan amunisi berbeda. Tentu pemilihan offlane yang lebih berdedikasi tidak salah seperti Underlord dan Tidehunter yang sangat sesuai dengan meta saat ini. Bila ingin opsi kerusakan maksimal, hero seperti Gyrocopter, Medusa dan Morphling jadi target nomer satu. Kemampuan mereka habisi banyak musuh sekaligus atau eliminasi satu target secepat kilat membuatnya sangat efektif dalam fight dan farm.

Hero-hero yang mampu lakoni banyak peran sekaligus jauh lebih diminati ketimbang haro yang saklek dengan satu peran. Ini membawa keuntungan pada fase drafting untuk meng-gocek drafter lawan agar terpojok dalam situasi buntu. Namun semua kembali pada cara bermain dan eksekusi in-game, pihak yang lebih kompak dan terkordinasi akan keluar sebagai pemenang walaupun sisi drafting akan menyulitkan di satu titik.

Bagaimana menurut kalian? Apakah pertukaran lane itu penting atau hal yang lumrah kalian temui sobat eSports?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1743
2 Xtreme Gaming 1568
3 BetBoom Team 1521
4 Team Liquid 1521
5 CyberBonch-1 1520
6 Gaimin Gladiators 1489
7 Tundra Esports 1480
8 Azure Ray 1465
9 VGJ Storm 1450
10 OG 1441