Kawinkan Gelar, Dominasi Binus Tak Tertahan di IEL 2019

Rendy Lim
29/04/2019 11:40 WIB
Kawinkan Gelar, Dominasi Binus Tak Tertahan di IEL 2019
Indonesia Esports League 2019

Setelah babak penyisihan yang berlangsung ketat dan mendebarkan, Grand Final IEL University Series 2019 akhirnya menyisakan kampus-kampus terbaik yang bertanding di gim Dota 2 dan Mobile Legends. Tim-tim tersebut memperebutkan total hadiah sebesar 1 milyar Rupiah serta kesempatan untuk bertanding di Pelatnas Indonesia yang merupakan kualifikasi resmi untuk mencari perwakilan SEA Games 2019.

Hari pertama dimulai dengan babak semifinal yang berlangsung untuk divisi Mobile Legends dan Dota 2. Universitas Multimedia Nusantara berhasil meloloskan dua timnya ke babak final setelah masing-masing mengalahkan Universitas Kristen Petra (Mobile Legends) dan Universitas Kristen Maranatha (Dota 2). Sama halnya dengan UMN, Binus University yang juga sukses mengantarkan dua timnya ke grand final dengan mengalahkan Universitas Dian Nuswantoro (Mobile Legends) dan Universitas Ciputra (Dota 2).

Mobile Legends: 

Bermaterikan pemain-pemain yang cukup memiliki nama di kancah MLBB Indonesia, tim BINUS berhasil meraih gelar perdananya usai taklukkan UMN di grand final. Partai pertama penjadi bukti kuatnya mental anak-anak BINUS. Sempat terdesak hingga pertengahan gim, BINUS berhasil membalikkan keadaan berkat timing yang pas dari Grock dan Claude.

Kegagalan di gim pertama sangat meruntuhkan mental tim UMN. Di gim kedua, dominasi BINUS tak tertahankan dan menuntaskan permainan dalam waktu yang singkat. Kemenangan ini mengantarkan BINUS sebagai universitas pertama yang meraih gelar Indonesia Esports League, sedangkan UMN meraih predikat runner-up.   Sedangkan Universitas Kristen Petra sebagai juara ketiga, diikuti UDINUS pada tempat keempat.


Dota 2:

Gim pertama yang berlangsung untuk Dota 2 tampak menunjukkan keunggulan bagi UMN. Mengamankan first blood, UMN memperkuat dominasinya dengan menghukum pemain Binus dan memimpin dalam segi kill. Meskipun begitu, Binus masih menjaga selisih networth-nya, bahkan unggul meski hanya di bawah 1k gold. Pada akhirnya, Binus mampu membalikkan keadaan berkat Naga Siren yang mendapatkan farming cukup untuk mendominasi team fight yang berlangsung pada menit ke-40. Binus pun berhasil mengamankan gim pertama setelah UMN gagal mempertahankan ancient-nya. 

Kehadiran Meepo di draft hero Binus tampak memberikan keunggulan pada awal gim kedua. Tak ingin sampai ke late game, masing-masing tim mulai melakukan push yang agresif hingga menumbangkan tower tier 2 hanya pada menit ke 16. Blunder yang dilakukan UMN di depan Roshan pit menyebabkan terjadinya team wiped, dan Binus langsung melakukan push ke tower barracx. UMN yang merasa tak dapat menahannya lagi langsung memberikan 'GG' call, sekaligus kemenangan 2-0 kepada Binus di Grand Final Dota 2 IEL 2019

Selamat untuk Binus University! Selamat bertanding di Pelatnas Indonesia untuk SEA Games 2019 nanti yah!

Esports bukan sekedar gim semata

Tidak hanya mempertontonkan pertandingan esports antar kampus , IEL University Series memiliki tujuan untuk mencetak talenta baru dalam industri esports tanah air. Esports yang tergolong bagian dari olahraga rekreasi juga disambut baik oleh Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI)

Ketua umum FORMI, Hayono Isman mengungkapkan pentingnya latihan fisik bagi para atlet esports sebagai syarat untuk mampu mencapai juara. "Mengingat bahwa esports juga merupakan bagian dari olahraga rekreasi, maka perlu adanya sebuah pedoman pembinaan fisik atlet esports; karena tanpa pembinaan fisik, atlet esports tidak akan mampu menjadi juara," tutur Hayono Isman

Harry Kartono, COO dari MIX 360 Esports juga turut menyampaikan dukungannya kepada industri esports tanah air dan berharap dapat memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin menekuni bidang profesional esports.

"Kami akan memberikan dukungan tidak saja bagi para pemenang, namun juga turut mendukung kampus sebagai lembaga untuk melakukan edukasi dan pelatihan esports guna terus mencetak talenta berbakat. Ke depannya kami berharap lulusan dari universitas dapat membina karir sebagai professional esports di tanah air," tutur Harry Kartono

Hal yang membedakan esports dari hanya sekedar gim semata adalah keharusan dari atlet esports untuk memiliki kebugaran fisik yang akan menuntun mereka untuk dapat berkompetisi secara kompetitif. Menurut Presiden IESPA, Eddy Lim, atlet-atlet yang berhasil meraih juara tersebut memiliki postur tubuh yang sehat, menandakan mereka juga melakukan latihan fisik untuk meningkatkan konsentrasi serta kebugaran, dan tidak terus-menerus bermain gim. 

Bagaimana sobat esports, apakah kamu juga melakukan latihan fisik di sela-sela bermain gim? 

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1713
2 Tundra Esports 1549
3 BetBoom Team 1541
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1506
6 Gaimin Gladiators 1483
7 Team Liquid 1482
8 G2 x iG 1452
9 VGJ Storm 1450
10 Aurora.1xBet 1436