Analisa Esports.ID, Peluang Tim Penerus Tradisi Juara Baru TI9

Billy Rifki
31/07/2019 10:20 WIB
Analisa Esports.ID, Peluang Tim Penerus Tradisi Juara Baru TI9
Esports.ID

Sisa dua minggu dan 2 hari sebelum The International 2019 bergulir, dan sejauh ini tradisi juara baru selalu muncul selama sembilan edisi. Histori juara bergilir antara kubu timur dan barat patah tahun lalu usai OG merebut jatah tim Cina, namun rekor pemegang anyar piala Aegis of Champion belum terputuskan!

Dari 18 tim peserta, ada sebelas di antaranya yang belum pernah kenal cap "Tim DOTA 2 Terbaik di Dunia". Kira-kira tim mana yang paling berpeluang?

-TEAM SECRET

Tim Secret berulang kali jadi favorit juara. Performa mereka di turnamen pra-TI selalu mengagumkan. Ditambah roster bintang yang bikin lawan males duluan. Namun, setiap TI ceritanya selalu sama. Puppey gagal komandoi anak-anaknya jadi juara, bahkan final pun tak pernah sampai. Hanya dia seorang yang bisa menceritakan bagaimana rasanya memegang trofi Aegis.

Mungkin tahun ini bisa berbeda. Tak banyak pemain egosentris yang harus Puppey atur. Dengan darah muda haus juara seperti Nisha, Yapzor, dan MidOne, rasanya Puppey bakal semakin dekat setidaknya menembus final tahun ini.

- VIRTUS.PRO

Walau tak segarang medio 2017-2018, Virtus.pro masih disegani sebagai salah satu tim terbaik dunia. Tapi belum yang terima 'cap' juara TI karena tak seorang pun dari mereka sudah bergelar "TI Winner".

Jelas motivasi besar bagi Ramzes666 dan No[o]ne membuktikan dirinya layak menyandang label tersebut. Tak lagi cuma sekedar kata-kata dari sesama pesaing maupun fans, tapi sebuah pengakuan utuh. VP hanya perlu mematangkan mental mereka, terutama saat posisi terdesak.

Sebanyak apapun match yang mereka lalui, sifat enggan berusaha di momen sulit masih belum hilang. Juara TI adalah tim yang tak menyerah walau takdir menyatakan sebaliknya, jadi sebaiknya VP melatih ketenangan mereka karena comeback is always real! Kemungkinan besar VP finis di enam teratas.

- PSG.LGD

Runner-up TI tidak bisa disebut sebagai TI Winner. Walau sudah begitu dekat dengan juara, PSG.LGD terlalu jumawa dengan skill mereka. Roster ini tak sadar bahwa semua tim yang lolos ke main event adalah pemain yang punya skill setara. Tiap tim adalah unik dan tak ada superioritas kecuali kemampuan kolektif untuk memenangkan pertandingan.

PSG.LGD mungkin punya individu terbaik di posisi masing-masing. Fy adalah support paling berbakat, Maybe adalah midlaner yang tak bisa dibiarkan menang di lane, dan Ame selalu disebut sebagai carry sempurna minim kesalahan.

Tapi gaya bermain mereka sudah terbaca lawan. Terbukti di Pro Circuit musim ini, tak ada lagi dominasi kental PSG.LGD. Tim Cina silih berganti lolos bahkan anak baru seperti RNG dan KeeN Gaming.

Mungkin PSG.LGD masih tetap finis tinggi, namun tak ada partai final untuk mereka.

- FNATIC

Sekali kuda hitam, tetap kuda hitam. Masalahnya masih ada kuda hitam yang lebih baik dari Fnatic, yakni TNC. Performa Fnatic usai jadi bulan-bulanan di Epicenter Major tampaknya belum berubah banyak menjelang TI. Apalagi kalau mereka masih terlalu mengandalkan Abed. Fnatic masih jauh dari kata punya peluang juara, lolos dari peringkat 13-16 harus jadi target utama.

- NINJAS IN PYJAMAS

PPD punya pengalaman juara TI. Hal itu yang coba ia sebar ke rekan-rekannya. Sayangnya, kepercayaan terhadap pemimpin saja tak cukup untuk memenangkan turnamen seberat TI. Individu di NiP tak diragukan pemain yang bagus, hanya aura kebintangan dan mental juara yang masih kurang. Tim ini terlalu adem untuk dianggap mematikan, tapi tidak lembek juga. NiP akan mengakhiri kompetisi di peringkat menengah ke bawah.

- INFAMOUS

Wakil Amerika Selatan belum pernah  ada sejarah berjaya di TI mana pun. Mungkin match pertama saja bakal unjuk gigi, laga selanjutnya perlahan tak bersuara sampai gugur. Bisa terhindari dari kelompok peringkat 13-16 sudah capaian terbaik Infamous di TI, meski itu pun terasa sulit.

- CHAOS ESPORTS CLUB

Entah apa yang bisa dibawa Matumbaman kepada tim ini, walau punya potensi menjanjikan untuk mendobrak hirarki, apalagi dikapteni oleh Misery. Finis di peringkat menengah sudah hal yang baik, dan Matumbaman tak perlu nafsu ingin membalas dendam setelah dibuang Liquid, yang penting bisa ikutan TI lagi sudah capaian tersendiri.

- MINESKI

Keteteran di kualifikasi SEA, Mineski mungkin jadi babak bonus di TI mendatang. Mereka harus segera membenahi permainan kalau tak mau berakhir memalukan. Namun problema Mineski rasanya bukan cuma di gameplay, namun juga kohesi tim yang tidak terlalu baik.

- KEEN GAMING & ROYALE NEVER GIVE-UP

Kedua tim Cina ini bisa disejajarkan dengan TNC. Tak peduli lawan siapa, mereka hanya tahu cara bagaimana merepotkan lawan. Bisa dipastikan ada tim besar yang harapannya pupus seusai melawan salah satu dari mereka. Meski begitu, belum ada tim Cina yang punya ledakan seperti Wings Gaming, jadi rasanya KeeN dan RNG juga belum mempunyai potensi seperti itu.

- TNC PREDATOR

Sudah saatnya TNC menanggalkan citra tim kuda hitam dan bersaing di papan atas. Dengan bakat asli Filipina, mereka membuktikan nama besar bisa dibangun atas rasa persahabatan dan saling percaya.

Tidak ada tim yang bisa menang mudah melawan TNC. Tak ada tim yang tidak terpancing emosinya dengan cara bermain TNC, karena berani dan penuh resiko. Namun, itu yang membuat tim ini layak finis setidaknya di enam besar. Masuk empat besar pun bukan kejutan lagi andai penampilan mereka lebih konsisten.

- VICI GAMING

Seperti PSG.LGD, prestasi terbaik organisasi ini adalah runner-up. Itu semua mungkin berubah. Vici Gaming punya kans terkuat mengangkat trofi juara The International 2019. Musim ini mereka membuktikan dengan juara di Minor dan Major.

Kalau ada kesempatan, VG bisa tak terhentikan. Talenta mereka tanpa cela, begitu pun gaya bermain yang tak banyak coba-coba. Mantan pemain legendaris yang kini jadi pelatih VG, rOtk, paling mengerti caranya untuk memahami lawan. Dia menerapkan disiplin sekaligus menantang anak didiknya untuk bermain sempurna setiap saat. Itulah yang bakal ditunjukkan Vici Gaming di TI9 nanti. VG punya peluang besar menjuarai The International 2019.

Sebenarnya, kamu masih bisa menghitung Forward Gaming yang dibungkus Newbee. Namun, karena organisasinya sudah pernah juara TI, jadi mereka tidak masuk dalam daftardi atas. Sobat Esports punya jagoan sendiri untuk jadi juara di TI9 nanti?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1743
2 Xtreme Gaming 1568
3 BetBoom Team 1521
4 Team Liquid 1521
5 CyberBonch-1 1520
6 Gaimin Gladiators 1489
7 Tundra Esports 1480
8 Azure Ray 1465
9 VGJ Storm 1450
10 OG 1441