EVOS Dalam Duka, Lepas 3 Punggawa Plus Divisi DOTA

Komunitas esports mana di tanah air yang tak tahu EVOS Esports! Organisasi olahraga digital ini meriah dengan prestasi dan kumpulan muda-mudi yang jadi tauladan berkat keberhasilan mereka jadikan "main-main" sebagai profesi.

Jersey kebanggaan khas biru-putih dipadukan dengan logo macan meraung yang ikonik, EVOS Esports adalah impian berlabuh banyak pro player wannabe yang susah-payah naikkan ranked di berbagai macam titel gim esports demi satu tujuan; dilirik pencari bakat esports dan bisa menjajal trial di sana.

Sayangnya, hari ini (20/9), EVOS kehilangan kawanan berharganya. Lewat postingan instagram dan tulisan menyentuh sang CEO, Ivan Yeo, mereka melepas beberapa pemain dan satu divisi terpopuler.

Pendukung EVOS, ucapkan selamat tinggal kepada Sultandyo Raihan alias EVOS.Mythr. Sosok mage/midlaner dari EVOS.AOV ini telah menyumbang gelar bergengsi untuk EVOS seperti piala ASL season 2. Kemenangan itu melanjutkan tradisi EVOS sebagai penguasa tunggal AOV di Indonesia. Pada ASL kemarin, kehadirannya tak nampak di panggung pertandingan karena Mythr sudah memutuskan untuk vakum usai wakili Indonesia di AIC, selepas ASL season 2.

Lalu ada Indah Puspita a.k.a EVOS.Ayse. Punggawa EVOS Galaxy dari divisi Point Blank. Tim Galaxy gabung dengan EVOS sekitar tahun 2017. Prestasi tim wanita ini bukan main-main, sejak sebelum diakusisi EVOS. Podium satu atau dua tak pernah lepas dari tangan mereka, bahkan Galaxy Ladies belum temukan tandingan ketika berlaga di event PBLC yang berskala nasional. Prestasi terakhir mereka adalah runner-up di event berkelas dunia PBWIC yang mentas Mei silam.

Khusus untuk Ayse, tampaknya ada masalah pelik yang meliputi kabar dirinya hengkang dari EVOS. Bagi yang penasaran, bisa membaca secara rinci latar permasalahannya di postingan Instagram EVOS Galaxy.

Individu lainnya yang keluar adalah Jiao, nick panggilan dari Taufik Hidayah. Kisahnya berawal dari mimpi pemuda yang kagum dengan EVOS, lalu diberi kesempatan untuk jadi bagian keluarga EVOS. Sayangnya, Jiao tak urung tunjukkan performa yang diharapkan untuk EVOS. Musim ini, makin disayangkan, karena EVOS telah menemukan setelan terbaiknya di MPL 4, maka kesempatan baginya pun makin minim. Akhirnya, hanya menyisakan pintu keluar bagi Jiao dari homebase EVOS Esports.

Terakhir, cerita yang paling membuat sedih adalah divisi DOTA 2 mereka dinyatakan inactive. EVOS adalah jelmaan dari generasi DotA pertama di Indonesia. Kala itu, mereka bernama Zero Latittude hingga diakuisisi dan menjadi tim EVOS.

Ivan Yeo tak cuma menerangkan mengapa divisi ini direlakan, namun beliau bercerita tentang pengalamannya berbisnis, kemudian membangun brand EVOS jadi tim esports paling digemari di Indonesia. Pada akhirnya, semua kembali pada keputusan bisnis, walau beberapa kali ingin menyerah namun kecintaannya atas tim ini meyakinkan Ivan untuk terus berupaya lagi.

ESL Indonesia Championship 2019 adalah laga terakhir dari skuad yang digawangi oleh Aville, Whitemon, Facehugger, Vlaicu, dan Jackky. Mereka berniat menutup karir dengan kemenangan manis. Apa daya BOOM ID juga punya motivasi guna menghiasi rebrand mereka dengan sebuah trofi. Cukup emosional bagi Ivan menyaksikan anak-anaknya meratapi akhir perjuangan mereka di EVOS, selagi memperhatikan punggawa BOOM Esports bersuka-cita. Ivan menyaksikan sendiri bagaimana Aville dan kawan-kawan tertunduk lesu, merapikan "peralatan perang" mereka selagi mencoba tegar menerima kekalahan.

Kalah atau menang, Ivan tetap mengakhiri divisi ini, untuk sementara waktu. Namun, bila scene kompetisi mulai menjanjikan kembali, dia akan mempertimbangkan untuk aktifkan lagi divisi kebanggaan EVOS Esports.

Selamat tinggal para pejuang EVOS, sukses terus dalam karir ke depannya! Dan, semoga tim EVOS bisa tetap berprestasi dengan skuad dan pemain yang ada saat ini.