Kecewa dan Tertekan, SSG Crown Sempat Berpikir untuk Pensiun

Rendy Lim
20/12/2017 10:43 WIB
Kecewa dan Tertekan, SSG Crown Sempat Berpikir untuk Pensiun
Google Images

Samsung Galaxy Gaming merupakan tim yang berhasil memenangkan LoL Worlds Championship tahun ini dengan mengalahkan SK Telecom T1 dengan skor 3-0, setelah sebelumnya di final ajang yang sama tahun lalu kandas dan kalah dari SKT (2-3). Berhasil membalaskan kekalahan dan meraih juara tahun ini, namun bukan kebahagiaan yang dirasakan oleh salah satu membernya, yakni mid laner SSG Crown.

Karena hal pertama yang dirasakan oleh Crown setelah mengangkat trofi juara adalah keinginan memperbaiki performanya di Worlds tahun ini. Walaupun semangatnya Crown sempat sangat membara, namun kekalahan melawan RNG pada match kedua membuatnya down. Menghadapi tekanan kekalahan tersebut, Crown ubah pola pikirnya untuk hanya menikmati semua pertandingan di Worlds, yang setidaknya bisa membuat dirinya dapat kembali bermain dengan baik.

Crown juga mengungkapkan bahwa pikiran pertamanya usai Worlds tahun ini adalah keinginannya untuk pensi karena tidak puas dengan performanya. Dia tidak menganggap kemenangan SSG bersamanya sebagai suatu hal yang pantas diterimanya. Crown merasa kemenangan itu adalah berkat anggota tim lainnya, dan dirinya tidak layak menerimanya. Crown bahkan tidak dapat menjelaskan kenapa dia bisa berpikir demikian, dan tidak tahu bagaimana caranya menghilangkan perasaan bersalahnya.

Ketika menonton ulang kemenangan tersebut, Crown mengakui bahwa performanya merupakan yang terbaik pada waktu itu, tetapi dirinya tetap tidak puas. Memiliki standar yang terlalu tinggi dan 'rakus' keberhasilan, hal tersebut selalu muncul dalam pikirannya hingga memunculkan pemikiran untuk berhenti dan meninggalkan ini semua.

Namun, sebelum benar-benar pensiun, Crown pun libur sendirian dan pergi ke pulau Juju. Menghabiskan waktu untuk merefleksikan dan memikirkan masalah ini. Sampai akhirnya Crown putuskan untuk mencoba sekali lagi. Dirinya akan bermain setidaknya untuk setahun lagi dan jika di penghujung tahun dirinya tetap tidak puas, dia pastikan akan berhenti. Janji ini dibuat agar mentalnya tidak drop jika keterpurukan itu menghantamnya lagi.

KeSPA Cup yang berlangsung setelah Worlds Championship juga berdampak pada performanya. Crown akui dirinya tidak dapat bermain dengan serius pada turnamen tersebut karena tenaganya sudah habis di Worlds. Walaupun sudah berusaha sebisanya dalam KeSPA Cup, hal itu tetap sulit baginya.

Mengalahkan diri sendiri tidaklah mudah, dan ketidakpuasan atas performa pribadi adalah masalah yang besar. Satu-satunya yang selalu dia katakan pada dirinya sendiri adalah 'selalu lakukan yang terbaik'. Tidak ada yang bisa mengarahkannya ke jalan yang benar dan dia pun sadar untuk tidak bisa melakukannya sendiri. Hal inilah yang membuatnya kasar terhadap dirinya sendiri.