Tundukkan Fnatic, IG Bawa Pulang Trofi Worlds Pertama LPL

Rendy Lim
05/11/2018 11:01 WIB
Tundukkan Fnatic, IG Bawa Pulang Trofi Worlds Pertama LPL
LoL World Championship 2018

Laga tahunan Riot Games, League of Legends World Championship 2018, akhirnya telah selesai. Euforia kemeriahan Worlds tahun ini sepertinya masih terasa bagi para fans, mulai dari konser virtual AR yang berhasil menjadi daya tarik utama pembukaan final tahun ini, hingga clean sweep 3-0 yang tersaji dalam partai puncak antara Fnatic melawan Invictus Gaming

Agak sulit memang untuk menebak pemenang tahun ini, mengingat kedua tim sama-sama memiliki potensi yang seimbang untuk mengangkat trofi Summoners Cup bagi region mereka masing-masing. Banyak yang memperkirakan pertandingan ketat dan aksi saling kejar poin. Namun, Invictus Gaming 'menginjak' dengan keras Fnatic tanpa memberikan mereka kesempatan perlawanan sama sekali. 

Memimpin baik dari segi networth hingga jumlah kill yang sangat berbeda jauh, dapat dikatakan final Worlds tahun ini adalah pembantaian yang dilakukan oleh IG kepada Fnatic. Baik IG maupun Fnatic sama-sama menunjukkan permainan berbeda di game final ini. Yup, Fnatic yang bermain sangat rapi di babak group stage hingga semifinal tampak tertekan dengan IG yang mengubah gaya permainannya secara drastis pada pertandingan final. 

Dua role yang mengalami perubahan drastis pada pertandingan kemarin dan menjadi kunci kemenangan Invictus Gaming adalah jungler Gao “Ning” Zhen-Ning dan bot carry Yu “JackeyLove” Wen-Bo. Jika jungler Fnatic Mads “Broxah” Brock-Pedersen, terkenal dengan membuat snowball yang membantu timnya untuk mengakhiri pertandingan, aksi tersebut kali ini ditunjukkan oleh Ning. Serta layaknya Caps yang bisa mengandalkan Rekkles pada kondisi tertentu, JackeyLove juga bisa dipercaya oleh Rookie


Dalam game pertama, Ning berhasil melakukan dua kali ganks ke Caps pada menit 9 dan 13. Hal tersebut jadi momentum yang membuka kemenangan bagi IG di game pertama. Memasuki game kedua, Bwipo menjadi target utama Ning dan membuat dirinya 0/3 dari menit 5 hingga 11, sekali lagi memberikan kesempatan bagi IG memberikan tekanan ke setiap lane. JackeyLove juga berhasil menahan Rekkles, membuatnya tak mampu berbuat banyak dalam game kedua ini. 


Dua game pertama di mana Fnatic sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk melawan membuat game ketiga pun tampak tak ada perubahan berarti. Fnatic tumbang dalam final ini akibat permainannya sendiri dan memberikan IG skor kemenangan yang sempurna 3-0, sekaligus membawa pulang trofi pertama bagi region LPL.

Bagi fans EU LCS, kekalahan Fnatic memang sangat mengecewakan, karena ini adalah saat di mana tim EU berhasil sangat dekat hingga mencapai babak final dan berkesempatan kembali membawa pulang trofi Summoners Cup, sejak season pertama. Namun bagi Cina, ini juga merupakan aksi jatuh bangun di region mereka untuk dapat membawa pulang trofi Summoners Cup pertama region LPL. Setidaknya kita perlu berbahagia, juaranya bukan Korea lagi tahun ini.

Tahun depan, mungkin akan ada aksi yang tak terduga lagi. Apakah EU atau NA bisa saja membalas kekalahan mereka tahun ini, atau Cina yang bakal mampu mempertahankan gelar mereka sekarang? Belum lagi kemungkinan untuk Unkillable Demon King dan SK Telecom T1 kembali ke panggung Worlds, sebagai upaya membangun kembali legacy mereka yang runtuh tahun lalu.