G2 Esports Redam Daya Kejut Team Liquid di Final MSI

Ryan Maldini
20/05/2019 11:11 WIB
G2 Esports Redam Daya Kejut Team Liquid di Final MSI
Sejarah LoL Berubah, Patahkan Dominasi Korea dan Cina!

Sebelum partai final MSI 2019 berlangsung, tepatnya di babak semifinal, kedua tim finalis sudah mendobrak suatu 'pakem' tak tertulis dalam kejuaraan besar League of Legends bahwa tim perwakilan Korea maupun Cina senantiasa hadir menunjukkan dominasinya.

Takluknya Invictus Gaming (IG) dari kuda hitam asal Amerika Utara, Team Liquid, kemudian disusul performa stabil tim G2 Esports saat menghadang laju mantan raja yang kembali berusaha bangkit, SKT T1, sekonyong-konyong telah menghadirkan partai final 'teraneh' dalam sejarah League of Legends itu sendiri.


Luka 'Perkz' dan Rasmus 'Caps' Winther (G2 Esports) dengan Trofi MSI 2019

Kejutan terbesar pertama tentunya adalah keberhasilan Yiliang 'Doublelift' Peng bersama timnya, Team Liquid, membalikkan keunggulan di atas kertas dari sang juara dunia, Invictus Gaming, dalam partai semifinal pertama yang berakhir 3 - 1 bagi TL. Hampir tak ada yang menyangka tim fourth-seeded mampu menumbangkan tim unggulan teratas yang padahal baru saja mengukir rekor nyaris sempurna di babak group stage (9 - 1).

Sementara itu, di partai semifinal berikutnya, G2 Esports sepertinya lebih termotivasi untuk merebut gelar juara MSI untuk pertama kalinya bagi perwakilan Eropa. Di ajang Worlds 2018, impiannya menjadi juara (sekaligus menyamai prestasi Fnatic saat juara di LoL World Championship 2011) terganjal oleh tim kuat asal Cina, IG. Dan, kali ini tim penghalang mereka adalah mantan juara dua kali MSI (plus tiga gelar Worlds), yakni SKT T1, yang diperkuat oleh Faker dan generasi barunya.


Sudah Menuju Kebangkitan Namun Belum Saatnya, SKT T1!

Melalui salah satu partai terketat dan paling sengit di ajang MSI 2019, G2 Esports ternyata bisa meruntuhkan asa kebangkitan SKT dengan skor akhir 3 - 2. Seakan menyadari bahwa hanya tersisa satu langkah lagi menuju prestasi emas sebagai juara baru dari ranah kompetisi LoL di Eropa, G2 Esports tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dan membekuk Team Liquid, secara mutlak (3 - 0).

Ini sekaligus menghentikan kisah indah bak cerita Cinderella dari TL untuk mencapai kejayaan di puncak MSI 2019. Game pertama, G2 Esports membuktikan bahwa satu celah kecil saja bisa dimaksimalkan dengan berujung kemenangan. Jungler Marcin 'Jankos' memanfaatkan kesalahan minor tersebut untuk membukukan tiga kill di bottom lane. Keunggulan yang terus dipompa lebih dalam oleh G2, berkat andil besar dari support Mihael 'Mikyx' Mehle dengan Rakah-nya. Tanpa perlawanan, satu demi satu target obyektif berhasil mereka dapatkan. Pada akhirnya dengan modal buff dari Baron, G2 lumatkan empat anggota TL di base musuh, dan berujung kehancuran nexus.


Team Liquid, Gagal di Final tapi Cetak Rekor Tim dan Regional

Team Liquid mampu berikan sedikit perlawanan di gim kedua. Nikolaj 'Jensen' Jensen dan Jung 'Impact' Eon-yeong tampil menggigit di lane mereka masing-masing. Sayangnya, ini pun masih belum mampu membendung keganasan G2, terutama setelah mendominasi fight di midlane. Tak lama setelah dapatkan baron, G2 merangsek masuk ke pertahanan terakhir TL dan pastikan kemenangan keduanya.

Momentum kemenangan terus dihidupkan oleh G2 di gim ketiga. Jankos masih menjadi mimpi buruk bagi Doublelife di bottom lane. Tekanan yang terus datang membuat CoreJJ harus ikut fokus membantu pertahanan sehingga TL tak kuasa membangun serangan atau strategi apapun. Satu play penting di penghujung match adalah saat Martin 'Wunder' Hansen yang gunakan Neeko melancarkan serangan stun ke arah tiga hero TL sekaligus, disusul langsung oleh skill ulti dari Rasmus 'Caps' Winther dengan Irelia-nya, sembari mendapat dukungan dari Xayah milik Luka 'Perkz' Perkovic. Gim ketiga pun berakhir setelah 18 menit, G2 mampu meredam daya kejut dari Team Liquid pada partai puncak MSI 2019!


Hasil ini seakan mulai mengalihkan perhatian fans LoL pada perkembangan pemain-pemain dari kompetisi luar Cina dan Korea yang kian menebar ancaman serius ke depannya. Bagaimana kiprah selanjutnya G2 Esports di ajang LEC Summer Split, awal bulan depan? Apa kira-kira langkah antisipasi yang dilakukan oleh tim-tim asal Cina maupun Korea ke depannya? Pastinya ajang Worlds tahun ini bakal jauh lebih menarik nih!