Redam Kebangkitan Eropa, FunPlus Rintis Kejayaan Cina di LoL

Ryan Maldini
13/11/2019 10:57 WIB
Redam Kebangkitan  Eropa, FunPlus Rintis Kejayaan Cina di LoL
Riot Games Tunjuk Shanghai Jadi Tuan Rumah LoL Worlds 2020!

Partai final League of Legends (LoL) World Championship tahun ini kembali hadirkan wakil terbaik dari dua region berbeda. Satu tim mewakili kebangkitan Eropa, yang unjuk kualitas sepanjang musim, berhadapan dengan tim pembawa misi untuk mempertahankan hegemoni kesuksesan wakil-wakil Cina di ajang esports terakbar bagi para Summoners!

Meski sedikit kalah pamor dibandingkan G2 Esports, namun tim FunPlus Phoenix (FPX) ternyata lebih mampu menyalurkan hasrat besarnya untuk memboyong kembali trofi Summoner's Cup (piala bagi juara di LoL World Championship) ke daratan Cina, setelah Invictus Gaming melakukannya di LoL Worlds 2018.

Sang favorit, tim G2 Esports, sebagai wakil region Eropa yang berpeluang mengulang kejayaan Fnatic saat menjuarai ajang ini di tahun pertama penyelenggaraannya (belum ada lagi wakil Eropa yang mampu juara), malah terkesan demam panggung dan tercukur habis di partai final.

Seakan menjadi kisah baru bak Cinderella yang kerap menghiasi LoL Worlds dari tahun ke tahun, FPX mampu menjawab keraguan banyak pihak dengan menggilas sejumlah nama besar, termasuk dua finalis Worlds 2018, yakni Fnatic dan Invictus Gaming, secara berturut-turut di knockout stage. Sampai akhirnya memupus harapan G2 Esports di partai puncak, dengan skor telak (3-0), di AccorHotels Arena, Perancis, hari Minggu (10/11) kemarin.

"Sebelum hari ini, banyak orang berkata bahwa seorang midlaner dengan gaya bermain sepertiku tidak layak menjadi juara," tandas Doinb, anggota tim FunPlus Phoenix, yang sebenarnya juga baru terbentuk setahun lalu. "Tapi sekarang, kurasa aku telah buktikan bahwa aku berhak menerimanya."

Dengan keberhasilannya menjuarai Worlds 2019, FPX setidaknya akan membawa pulang hadiah uang sebesar $834.375 (sekitar 11,7 miliar Rupiah), sebagai besaran nominal hadiah awal $2 juta dari Riot Games. Nantinya, total prize pool tersebut akan terus bertambah seiring meningkatnya kontribusi hadiah yang terkumpul. Buat perbandingan, jumlah hadiah dibagikan kepada para pemenang Worlds 2018 adalah sebesar $6.450.000 (kira-kira 90 miliar Rupiah).

Menggenapi kesuksesan FPX di LoL Worlds 2019, Gao 'Tian' Tian-liang juga didapuk sebagai Most Valuable Player (MVP), atas dasar penilaian dari para caster, jurnalis, serta panitia selama acara final berlangsung. Uniknya, Tian tercatat gunakan satu hero sama di keseluruhan tiga match pada partai final melawan G2, yakni Lee Sin.

"Aku sendiri memang merasa sudah bermain secara maksimal di ketiga match hari ini (partai final - red), tapi aku tidak pernah menyangka akan menjadi seorang MVP," ungkap Gao 'Tian' Tian-liang, setelah partai final. "Aku kadang membaca komen dari komunitas gamer di Cina yang kadang menyebutkan bahwa Tian itu bermain mirip dengan pemain ini, atau pemain itu. Hari ini, aku sudah buktikan dan perlihatkan ke dunia pemain seperti apa Tian itu sebenarnya."

Kejayaan tim-tim Cina di ranah kompetisi LoL sangat mungkin masih terus bertahan, setidaknya sampai perhelatan Worlds tahun depan, karena pihak Riot Games telah memastikan tuan rumah penyelenggaraan LoL World Championship 2020 di kota Shanghai, Cina. Apakah keberhasilan FPX, dan Invictus Gaming di tahun sebelumnya, bakal berlanjut untuk rintis dinasti kejayaan baru, setelah wakil Korea Selatan kian surut dan tak kunjung dominan lagi?