Kilasan Hal Unik yang Terjadi di Grand Final MPL 2018

Christian Ponto
02/04/2018 14:38 WIB
Kilasan Hal Unik yang Terjadi di Grand Final MPL 2018
MLBB Professional League: Unique Stuff

Berakhir sudah acara kompetisi liga antar pemain dari tim-tim terbaik untuk game Mobile Legends: Bang Bang. Harapan banyak fans yang memadati area Mal Taman Anggrek sepanjang akhir pekan kemarin, 30 Maret - 1 April 2018, memang tak tertuntaskan utuh seiring bergugurannya para tim favorit yang dihuni pemain-pemain eSports Idol kekinian oleh TEAMnxl>, The King Slayer!

Tontonan dari berbagai pertandingan yang menggugah mata serta hati dalam gelaran Mobile Legends: Bang Bang Professional League (MPL) 2018 - Season One, tersusupkan oleh beberapa hal unik, baik itu yang terencana ataupun tanpa sengaja muncul dan timbulkan selimut tanda tanya bagi para fans.

Mari kita telisik satu demi satu kelima hal unik yang mencuat sepanjang acara Grand Final MPL 2018, di musim perdananya, melalui kilasan berikut ini:

1. Pro-Kontra Sisipan 'Blue Screen'

Pada pelaksanaan hari pertama (30/3) babak playoff MPL 2018 Season 1, ternyata ada satu kejadian yang sempat viral dan memunculkan debat pro-kontra di kalangan fans dengan komunitas netizen, yakni 'sisipan' video berkonsep blue screen saat sebelum hiburan cosplay di panggung.

Sepintas saja, sejumlah fans dan pengunjung langsung berasumsi adanya kesalahan atau error dalam tayangan video pada layar besar di panggung tersebut sehingga mereka sontak 'terpicu' serta bersiap menghujat sekaligus menjatuhkan kredibilitas pihak penyelenggara acara.

Namun kenyataannya, hal ini merupakan bagian dari skenario panitia untuk menarik awareness lebih luas dari para pengunjung yang hadir membludak di Mal Taman Anggrek saat itu, dengan harapan mata mereka pun akan tertuju pada area panggung yang segera tampilkan hiburan ragam cosplay khas game Mobile Legends.

2. Butuhnya Venue eSports Alternatif

Mal Taman Anggrek, yang selama ini menjadi venue trademark untuk berbagai event game baik itu berskala nasional maupun internasional dengan posisi ideal di tengah kota dan cukup akomodatif, ternyata sudah tak mampu membendung banjir animo fans Mobile Legends, setidaknya di Jakarta.

Hal ini juga seakan kian mempertegas tingkat urgensinya kebutuhan venue alternatif yang mendukung penuh kegiatan eSports, untuk semua cabang game dan representatif pula mengusung nama negara Indonesia saat menjadi tuan rumah ajang internasional ke depannya.

Acara MPL 2018 bahkan melebihi pencapaian yang pernah tertoreh saat penyelenggaraan Mobile Legends SEA Cup (MSC) bulan September tahun lalu, dari segi pengunjung yang sukses memadati atrium Mal Taman Anggrek. Apakah saatnya menagih janji Kemenpora yang sempat menyampaikan keinginannya untuk menggelar eSports di GBK?

3. Kehadiran Ketua MPR secara Tiba-tiba

Kepadatan dan ramainya acara berbasis kompetisi game yang selama ini hanya masuk kategori hiburan kelas dua, dan kalah kelas dibanding MOBA berplatform PC ataupun konsol, kini menyeruak ke permukaan bahkan hingga sampai di-notice oleh jajaran petinggi lembaga negara sekelas Ketua MPR!

Kehadiran sosok figur Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, SE, MM, Ketua MPR untuk periode 2014 - 2019, tentunya memberi angin segar bahwa eSports tidak lagi akan dipandang sebelah mata. Salut bagi pihak penyelenggara, meski mengakui tidak tahu-menahu rencana kehadiran beliau bersama H. Mahyudin, ST, MM (Wakil Ketua MPR), serta Angki Trijaka (Wakil Ketua Umum IeSPA), pada acara Grand Final MPL 2018.

Tapi, apakah kehadirannya murni rasa apresiasi beliau terhadap antusiasme besar para fans ML yang padati Mal Taman Anggrek, dan rasa perhatian besarnya terhadap kemajuan eSports di Indonesia, ataukah hanya pemanis di ujung masa baktinya?

Terus bagaimanakah dampak kehadiran petinggi IeSPA di kompetisi Mobile Legends, yang notabene masih belum menerima pengakuan atau legitimasi atas kiprahnya dalam ranah eSports lokal? Semoga dari acara ini, ke depannya lebih banyak pihak yang dapat dirangkul untuk membangun iklim eSports kian berjaya di negeri sendiri!

4. Selingan 'Blackout' Sampai Dua Kali

Hal unik yang tidak lazim terjadi, tapi sebenarnya masih memungkinkan di event manapun juga. Tidak hanya sekali, namun situasi 'blackout' ini sampai melanda dua kali dalam rentang waktu tidak berjauhan, meski hanya berdurasi tidak lebih dari lima menit.

Kejadian pertama berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB, manakala seluruh pengunjung dan fans ML telah menantikan kehadiran dua tim finalis memasuki arena panggung. Beruntungnya tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan karena suasana benar-benar menjadi gelap gulita dengan hanya cercahan cahaya dari berbagai handphone.

Sempat menyala kembali, dan acara berlanjut hingga sesi foto bareng Bapak Zulkifli Hasan, H. Mahyudin, Angki, dengan tim finalis, yakni EVOS Esports dan TEAMnxl>. Tapi tidak total gelap gulita, hanya di beberapa lantai gedung yang sepertinya juga sudah sepi pengunjung. Selebihnya, acara terus berjalan lebih lancar.

5. Kumpulnya Komunitas Pecinta (Semua) MOBA

Keunikan terakhir yang berhasil kami rekam saat pelaksanaan Grand Final MPL 2018 Season 1 kemarin (1/4) adalah berkumpulnya para talents (MC, Host, Shoutcaster, dan Analyst) yang sebenarnya lebih eksis di pilihan turnamen game berbeda.




Namun, semua sepertinya sadar bahwa momen ini tepat untuk menunjukkan kepada publik bagaimana game atau eSports itu sendiri telah mengakar begitu kuat pada masyarakat luas, terutama bagi kalangan muda-mudi. MPL sudah membuka jalan dengan melepas batasan game pemisah demi kemajuan eSports di Indonesia, tinggal bagaimana kita menyikapinya untuk event-event ke depannya.