Curahan Hati Finalis MPL Season 2

Michael
28/11/2018 15:42 WIB
Curahan Hati Finalis MPL Season 2
MPL Season 2 via Esports.ID

Berbagai keluh-kesah dan cerita dibagikan oleh para finalis Mobile Legends Professional League (MPL) Season 2 dalam acara Media Session. Beragam pertanyaan muncul dari awak media seputar penyelenggaraan MPL Season 2 dan keadaan masing-masing tim saat itu. Mulai dari musuh terberat yang ingin mereka kalahkan, sistem pertandingan baru, hingga pengalaman bermain di Surabaya dan harapan untuk MPL Season 3

Bali & Jakarta - Destinasi Utama MPL Season 3
Berawal dari inisiatif Moonton untuk mengadakan event berskala nasional di luar Jakarta, maka terlaksanalah MPL Season 2 di Surabaya. Pemilihan kota besar yang menjadi salah satu pusat gamer di Indonesia ini tentu saja membawa suasana baru untuk komunitas Mobile Legends di Indonesia. Meski terpukau oleh antusias warga Surabaya, mayoritas tim finalis MPL Season 2 nampaknya lebih menyukai bertanding di kota Jakarta atau Bali sebagai destinasi favorit untuk musim berikutnya.

Guna hindari beberapa kendala macam terbatasnya waktu persiapan para finalis yang bisa diperparah dengan masalah teknis akhirnya menggangu pelaksanaan hari pertama. Namun tetap miliki sisi positif untuk refreshing dan mendapatkan suasana baru, tim-tim bisa menjangkau fans mereka dari kota lain. Sedangkan pemilihan Jakarta sendiri karena menjadi markas (kota) mayoritas tim, sehingga memudahkan mereka mengikuti event. Berbicara kota lain, Bali menjadi pilihan favorit beberapa finalis, seperti RRQ, Louvre, dan ONIC.


Terlepas dari masalah destinasi kota tuan rumah MPL berikutnya, para finalis menekankan perlunya kesiapan dari venue serta acaranya sendiri, jadi setiap tim yang bertanding dapat bermain secara nyaman dan tampil lebih maksimal.

Perubahan Sistem Pertandingan
Selain tempat penyelenggaraan, ada perubahan lain yang terungkap di sini, yakni soal sistem pertandingan. Jika di MPL Season 1, seluruh tim langsung tanding dengan menggunakan format double elimation, namun kali ini peringkat 1 - 4 regular season mendapatkan keuntungan dengan menempati upper-bracket. Sedangkan tim ranking 5 - 8 menghuni lower-bracket. Sistem ini tentu membuat tim-tim macam Louvre, Bigetron, SFI, dan Saints Indo was-was, mengingat mereka akan langsung terlempar jika kalah di pertandingan pertama.

Empat tim yang menduduki papan atas di regular season tentu saja tidak keberatan dengan sistem tersebut, karena mereka jadi memiliki “nyawa” ganda di babak playoff. Berbeda halnya dengan Saints Indo, Louvre, dan Bigetron yang tentunya sedikit merasa dirugikan. “Seharusnya tetap diterapkan sistem yang sama, di mana semua tim mendapatkan kesempatan yang seimbang di ajang ini. Kita juga agak kaget, karena tidak diberitahu sebelumnya oleh pihak penyelenggara mengenai sistem “advantage” peringkat 1 - 4 ini,” ujar Daylen dari Saints Indo, di media session.

RRQ Musuh Nomor Satu!
Tentu kamu ingin tahu siapa musuh nomor satu yang ingin dikalahkan para tim finalis MPL Season 2? Yup! Seperti di musim perdananya, RRQ masih menjadi momok menakutkan sekaligus lawan yang ingin dikalahkan oleh hampir seluruh tim finalis. Kombinasi Lemon, Tuturu, Instinc, Liamdan AyamJAGO nampaknya cukup membuat ciut nyali sekaligus bangkitkan keinginan untuk menumbangkan tim berjuluk 'Sang Raja' tersebut.

Namun, ada satu tim yang memiliki “musuh utama” lain, yakni Louvre! Watt Cs nampaknya masih menyimpan sakit hati harus turun ke peringkat 5 karena kalah WO dari ONIC di pertandingan terakhir regular season. Sayang, dendam kesumat Watt Cs akhirnya tak terbayar, karena perlawanan mereka mampu diredam anak-anak ONIC Esports pada babak playoff lower bracket.

Menjalani semua partai bak Final, RRQ sukses merebut gelar MPL Season 2

Jika semua tim menganggap RRQ sebagai musuh utamanya, lantas siapakah lawan yang ingin ditumbangkan Lemon Cs? Rupanya RRQ menganggap semua lawan sebagai lawan berat bagi mereka. RRQ selalu memainkan laga bak pertandingan final, dan hasilnya gelar juara MPL Season 2 mampu mereka rebut dengan mulus usai menaklukkan EVOS di grand final, dengan skor telak 3 - 0. Meski begitu, RRQ menyebutkan partai melawan EVOS sebagai salah satu pertandingan yang paling ditunggu oleh pecinta Mobile Legends di Indonesia, bahkan banyak yang menyamakannya dengan “el Clasico”!

Bagaimana Sobat Esports? Setuju MPL Season 3 di Bali? Atau kembali ke kota Jakarta?