Nasib Johnson, Tank Populer di Epic yang Diabaikan Mythic

Billy Rifki
30/01/2019 09:33 WIB
Nasib Johnson, Tank Populer di Epic yang Diabaikan Mythic
Esports.ID

Nasib Johnson, tanker populis di Mobile Legends yang punya kemampuan bertransformasi menjadi mobil ini punya cerita berbeda-beda. Popularitasnya di rank Grandmaster, Epic, juga Legend cukup disegani, sebagai opsi utama atau menjadi langganan ban.

Tapi, beda cerita kalau yang main dari kalangan rank Mythic, Johnson kok nggak laku. Kenapa ya?

- Tanker OK, Tapi Ngga Bagus2 Banget Kok!

Bagi pemain yang masih terjebak di rank GM, Epic, dan beberapa dari Legend, mungkin akan sering temukan Johnson sebagai penghuni kolom ban (bila tidak peroleh first pick) di 90% game yang dimainkan. Alasannya, daya tahan tank 'Tayo' ini cukup kuat, apalagi pasifnya (Electro-Airbag) yang beri shield ketika darah sisa 30%.

Belum lagi fakta bahwa hero ini tak menggunakan mana, dan ultimate Rapid Touchdown memberikan potensi ganking mematikan. Bisa dibilang, Johnson siap untuk bertarung di mana saja dan kapan pun. Wajar hero ini digemari karena sensasi memainkannya memang seru.

Tapi mengapa sosok Johnson tak menjadi meta di rank Myhtic? Setidaknya, ada beberapa kekurangan yang membuat Johnson kalah saing dengan tanker, seperti Minotaur, Grock, bahkan Kaja. Pertama, disable-nya yang menyulitkan sebagai cc utama karena membutuhkan keahlian dan kebiasaan. Skill dps-nya, Electromag Rays juga kurang bisa diandalkan untuk menguras darah lawan. Selain jaraknya pendek, banyak hero-hero lincah.

- Rapid Touchdown, Senjata Makan Tuan!

Pandangan pribadi, kekurangan mendasar dari Johnson sebenarnya malah ada di skill ultimatenya, Rapid Touchdown. Ini bukanlah skill terbaik untuk digunakan melawan musuh berskill tinggi. Maksudnya, kendarai Johnson itu susah-susah gampang, jadi kalau cuma garis lurus dan belok sedikit bukanlah masalah.

Namun, di kelas Mythic, musuh punya sesuatu yang dinamakan "map awareness". Penguasaan dan pemahaman peta (minimap) dalam game menjadi hal wajib yang dimiliki pemain Mobile Legends untuk melihat posisi dan pergerakan kawan, maupun lawan. Anggap saja alarm pendeteksi pergerakan musuh yang hilang dari map.

Pemain berskill tinggi akan selalu memperhatikan manakala Johnson sudah mencapai level 4. Jadinya, mudah saja bagi mereka lebih waspada akan Johnson yang sedang dalam perjalanan mengejar mangsa. Malah, lawan yang lebih pintar akan siapkan jebakan bagi Johnson plus tumpangannya. Ketidakpastian ini yang membuat rank Mythic lebih menyukai hero dengan fungsi efektif. Misalnya Grock untuk menginvasi jungle, Kaja guna menculik target penting, atau Minotaur dengan kemampuan mengunci banyak lawan sekaligus.


Data Pick Rate dan WR Johnson dan Tank Lain. Source: IESPL Yamisok)

- Dihindari di Turnamen!

Dalam contoh kasus, salah satu turnamen Mobile Legends besar di tanah air, Tokopedia Battle of Friday IESPL, Johnson bukanlah hero yang disukai. Tercatat dari 156 pertandingan dengan lebih dari 500 game bergulir, hero ini cuma dipakai sebanyak tiga kali. Itu pun cuma dimenangkan sekali, berarti win ratenya hanya 33,33%. Bahkan pemain Johnson paling terkenal di Indonesia, Patrick NxL> tidak memakai Johnson selama turnamen sejak awal musim sampai turnamen itu berakhir.

Ini pertanda efektivitas Johnson mengecewakan untuk laga-laga besar menghadapi musuh yang berskill tinggi. Namun bukan berarti kamu tidak boleh memakai 'si transformer', karena dengan latihan yang rajin dan adanya buff baru nanti, Johnson bisa jadi kendaraan maut yang mengantar rank-mu ke kasta tertinggi.

Apakah Johnson hero layak ban atau dibiarkan saja?