5 Tim Mengejutkan di M1 MLBB World Championship 2019

Rendy Lim
02/12/2019 16:53 WIB
5 Tim Mengejutkan di M1 MLBB World Championship 2019
Tim-tim Kuda Hitam Berperforma Apik di M1 MLBB World Championship 2019

M1 World Championship 2019 yang diselenggarakan di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia telah usai. Laga tim-tim MLBB terbaik dari berbagai belahan dunia yang saling berebut total hadiah sebesar 250.000 USD ini ternyata masih menyisakan banyak hal menarik.

Pasalnya, ada sebanyak 16 tim dari 14 negara berbeda yang tanding di ajang M1. Namun, hanya ada 2 tim dari setiap grup yang berhak lolos ke babak playoff. Tentu fase group stage menjadi tahapan sangat menyulitkan, apalagi banyak tim yang belum pernah bertemu satu dengan lainnya. Tidak sedikit pula tim-tim unggulan yang justru mengalami kekalahan dalam fase ini.

Tim mana saja yang berhasil memberikan kejutan, atau malah berakhir buruk? Berikut ini 5 tim mengejutkan di gelaran M1 World Championship 2019!

  • 10s Gaming Plus

Wakil dari Jepang ini memang tidak habisnya membuat decak kagum di panggung M1. Perlu digarisbawahi bahwa Jepang belum pernah mengirim wakilnya di panggung internasional Mobile Legends karena memang baru pertama kalinya MLBB menggelar turnamen tingkat dunia, yang mana sebelumnya hanya ada kompetisi internasional di lingkup Asia Tenggara (MSC).

Terlepas dari itu, mereka mampu menunjukkan permainan yang sangat menghibur dan menarik bagi para fans. Bahkan, tim yang berisikan Obuyan, Totaka, Tomebo, Pappa, dan Surei sukses menghentikan permainan sejumlah tim terbaik Asia Tenggara. Berada di Grup D bersama EVOS Legends, ONIC PH, dan Deus Vult (Rusia, yang digadang sebagai grup neraka M1 justru berhasil ditaklukkan oleh wakil Jepang ini.

Terlebih lagi, ada ONIC PH yang menjadi runner-up di MPL PH Season 4. Lalu EVOS Legends, sang juara MPL ID Season 4, serta wakil kualifikasi Rusia, Deus Vult, yang memiliki gaya permainan disiplin. Torehan manis rupanya sukses dikemas oleh 10s Gaming Plus dengan mengamankan posisi kedua, dan hanya menelan satu kekalahan melawan EVOS Legends, sang pemuncak grup.

Di babak playoff, 10s Gaming tetap bermain mengejutkan setelah menekuk tim tuan rumah, Axis Esports. Meski demikian, Todak yang juga wakil Malaysia mampu menuntaskan misi balas dendam dengan hasil sengit 2-1 melawan 10s Gaming Plus.

10s Gamins Plus akhirnya menempati posisi 5-6 dan membawa pulang hadiah sebesar 8000 USD di Axiata Arena, Malaysia. Debut perdananya ini tidaklah buruk untuk tim Jepang di ranah kompetitif Mobile Legends: Bang Bang kelas dunia.

  • Burmese Ghouls

Tim yang sudah tidak asing di ranah MLBB ini sebelumnya sudah langganan tampil di gelaran dunia Mobile Legends tingkat Asia Tenggara, seperti MSC 2018 dan 2019. Segudang pengalaman serta gampelay yang dinamis membuat Burmese Ghouls mendapatkam tempat sebagai salah satu tim MLBB terbaik di Asia Tenggara.

Berkomposisi ACE007, ICEICE, PVNDV, Kid001, dan MayBe, Burmese Ghouls sukses memuncaki Grup B tanpa sekalipun menelan kekalahan. Lawannya juga tidak mudah yakni Axis Esports, Team Gosu, serta Candy Comeback. Meski mulus di group stage, namun cobaan mereka baru terasa si babak playoff.

Sang juara MPL ID S4, EVOS Legends langsung menjadi tantangan pertama Burmese Ghouls di upper bracket. Mendapat dua kekalahan, Maybe dkk langsung turun ke lower bracket untuk berhadapan dengan Sunsparks. Meski sempat terjadi aksi saling kejar poin antar kedua tim ini, Burmese Ghouls berhasil mengalahkan jawara MPL PH S4.

  • ONIC PH

ONIC PH dibentuk untuk mengekor kesuksesan ONIC Esports di era keemasannya saat berhasil menjuarai MPL ID S3 dan MSC 2019. Kehadiran tim berbasis Filipina ini dibentuk untuk mengikuti ajang MPL PH Season 4.

ONIC PH sendiri merupakan runner-up di gelaran MPL PH Season 4 setelah pertandingan sengit melawan Sunsparks di babak grand final. Menjelang satu kemenangan guna mengukuhkan status sebagai juara, ONIC PH justru menerima comeback pahit dan harus puas di posisi kedua. 

Sebagai wakil kedua Filipina di M1 World Championship, ONIC PH menempati Grup D yang berisikan EVOS Legends. 10s Gaming Plus, dan Deus Vult. Performanya yang buruk di babak group stage setelah kalah melawan EVOS Legends dan 10s Gaming plus membuat tim ini menempati posisi bontot dan menghapuskan impiannya untuk berlaga di babak playoff.

Gugur di babak group stage, ONIC PH pun angkat koper lebih awal dari gelaran M1 dengan menempati posisi 13-16, dan hanya membawa pulang hadiah 3.000 USD.

  • EVOS SG

Tim juara dari jalur turnamen merupakan nama-nama yang patut untuk diwaspadai, seperti wakil dari negara lainnya. EVOS SG hadir sebagai juara MPL MY/SG setelah mengalahkan Todak di partai final.

Namun pada babak group stage M1, mereka ditempatkan pada Grup A bersama RRQ Hoshi, VEC Fantasy Main, dan Impunity KH. Tim ini tidak mampu menunjukkan keagresifannya dan menutup perjalanan mereka di M1 lebih awal.

Grup A akhirnya didominasi oleh RRQ Hoshi dan VEC Fantasy Main yang meloloskan keduanya ke babak playoff. Hal ini cukup memalukan karena posisi kedua MPL MY/SG Todak dan posisi ketiga Axis Esports malah sukses melaju ke babak playoff.

Dengan kata lain, EVOS Esports menjadi satu-satunya juara MPL yang tidak lolos ke main event M1 World Championship di Axiata Arena, Malaysia. Armada harimau putih Singapura menempati posisi 13-16 dan membawa hadiah sebesar 3.000 USD.

  • Todak

Sebagai runner-up MPL MY/SG Season 4, Todak juga mendapatkan banyak dukungan dari para fans di Axiata Arena untuk menyemangatinya sepanjang babak playoff. Pencapaian akhir tim ini juga cukup memuaskan yakni di posisi ketiga setelah kalah melawan RRQ Hoshi di final lower bracket dengan skor 3-1.

Todak sendiri menjadi juara Grup C setelah menorehkan 7 poin di atas Sunsparks, Evil Esports, dan GEO Esports. Kemenangan tersebut menempatkan Todak di upper bracket, namun sayang saat menghadapi RRQ Hoshi, tim ini harus menelan kekalahan 2-0 dan turun ke lower bracket.

Meski turun ke lower bracket, Cikkuuu dkk berhasil memberikan permainan yang memukau dengan mengalahkan tim-tim kuat seperti 10s Gaming Plus dan Burmese Ghouls. Sampai akhirnya Todak kembali dipertemukan dengan RRQ Hoshi di final lower bracket. Sayang, pengalaman dan strategi RRQ yang lebih kaya membuat mereka kembali sukses menghentikan Todak untuk kedua kalinya.

Todak menutup gelaran M1 World dengan membawa pulang hadiah sebesar 20.000 USD, menduduki posisi ketiga di gelaran dunia Mobile Legends: Bang Bang.

M1 World Championship sendiri menobatkan EVOS Legends sebagai juara dengan kemenangan tipis melawan RRQ Hoshi di partai final. Sang armada harimau putih sukses mengawinkan gelar MPL ID S4 dan M1 World Championship 2019. 

Gelaran akbar Mobile Legends: Bang Bang pun terus berlanjut, dan kali ini Indonesia siap menjadi tuan rumah di gelaran M2 World Championship 2020 mendatang. Akan tersaji pertandingan hangat penuh tensi dan ambisi, tim terbaik dari masing-masing regional hingga permainan kelas dunia dari individu bertalenta.

Mampukah EVOS Legends mempertahankan gelar juara mereka di M2 World Championship mendatang? Ataukah nama-nama baru yang justru merengkuh gelar juara di pertandingan akbar Mobile Legends berikutnya? Atau, giliran wakil negara lain yang menjadi juara dan mengalahkan wakil Indonesia sebagai tuan rumah? Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?