Tim Pontianak, ExoG Juarai Red Bull Rebellion Rising Star Challenge

Basitullah
05/02/2020 14:02 WIB
Tim Pontianak, ExoG Juarai Red Bull Rebellion Rising Star Challenge
Bakat Daerah nih Sobat Esports!

Setelah melalui proses yang cukup panjang dalam pencariannya menemukan bakat-bakat esports baru yang belum tersentuh, akhirnya Red Bull Rebellion Rising Star Challenge selesai diselenggarakan. Berlangsung selama delapan hari, turnamen ini diikuti oleh 500 tim yang terbagi ke dalam empat grup berbeda.

Pada setiap grup tersebut, muncul tim-tim kuat yang berhak untuk berlaga di babak grand final Red Bull Rebellion Rising Star Challenge pada tanggal 1 Februari 2020 mendatang. Mereka adalah ExoG dan Public PTK asal Pontianak, KHG Molly asal Balikpapan, dan yang terakhir Putangers asal Surabaya.

Sengitnya Kompetisi

Babak perempat final dari Red Bull Rebellion Rising Star dibuka oleh pertandingan KHG Molly melawan Putangers yang diperkuat Freeza, BABYWWW, Kyosh, Elfano, dan Percy. Pada game ini, KHG Molly yang berisikan Reney Zoldyck, Tequila, Silva Zoldyck, Barbossa Zoldyck, dan Molly Zoldyck berhasil menguasai permainan dengan sangat baik sehingga menyelesaikan game dengan skor 2-0.

Babak berikutnya giliran tim ExoG melawan Public PTK yang berisikan Scream, Erdogan, Afen, Ipin, dan Sumail. Kedua game yang dilalui oleh tiap tim selalu berjalan seimbang di early game, tapi jadi meruncing di late game. ExoG yang diperkuat Ridakk, Derr, Icinn, Wibuu, dan Igonn sangat mendominasi semua lane sehingga Public PTK harus menyerah kalah dengan posisi yang hampir mirip dengan game sebelumnya, 2-0.

Atas hasil di babak perempat final, perebutan posisi ketiga mempertemukan Public PTK melawan Putangers. Pertandingan berjalan dengan cukup seimbang hingga sempat terjadi kejar mengejar kill. Sayangnya, Putangers yang sempat menang di awal harus mengakui kekuatan Public PTK, sehingga game ini ditutup dengan skor 2-1, kemenangan untuk Public PTK.

Babak grand final dari Red Bull Rebellion Rising Star yang begitu ditunggu-tunggu, mempertemukan ExoG dengan KHG Molly. Bertanding dengan format best of five (BO5), KHG Molly yang bermain agresif sedari awal membuat ExoG ketinggalan di early game. Sayangnya, kondisi ini tidak bisa bertahan lama, karena ExoG berhasil bangkit dan menutup permainan dengan kemenangan.

Game berikutnya juga berjalan mirip dengan game pertama, tapi bedanya kali ini sebuah dive yang salah perhitungan dari KHG Molly membuahkan sebuah snowball yang tidak bisa dibendung sempurna oleh KHG Molly. Game terakhir sekaligus menjadi penentuan berjalan dengan cukup menegangkan.

ExoG terkena empat kill sekaligus di early game. Tapi kondisi ini tidak menghasilkan efek snowball yang diharapkan KHG Molly. Justru ExoG berhasil membalikkan keadaan dan berhasil menciptakan snowball dengan memanfaatkan Lord push. Game ketiga menjadi penutup sekaligus penanda kalau ExoG asal Pontianak menjadi pemenang Red Bull Rebellion Rising Star.

Para Pemenang Jadi Tim Red Bull Rebellion

Berakhirnya babak grand final Red Bull Rebellion Rising Star menjadi penanda kalau Red Bull Rebellion akhirnya memiliki tim Mobile Legends Bang Bang sendiri. Tim tersebut terdiri dari personil ExoG plus dua orang pemain KHG Molly. Inilah ketujuh pemain yang dipilih untuk bergabung dengan tim Mobile Legends Bang Bang Red Bull Rebellion:

  • Therryco Jonathan Gabriel (Igonn.)
  • Danang Sigit Widianto (Wibuu.)
  • Sahrulkan (Icinn.)
  • Muhammad Ridho Ali (Ridakk.)
  • Derry Syahbandi (Derr.)
  • Kriesna Rafie Gerhana (Tequila)
  • Arya Al Nazhari (Barbossa Zoldyck)

Igonn, Derr, dan Icinn, mendapatkan rekan baru melalui kehadiran Barbossa Zoldyck. Dengan formasi ini diharapkan tim Red Bull Rebellion bisa lebih fleksibel dalam melepas pasang Tank dan Mage mereka. Sementara itu Wibuu kini tidak sendirian berkat hadirnya Tequila yang menguasai role Fighter. Posisi yang tidak berubah adalah, Ridakk yang menjadi satu-satunya Marksman di tim Red Bull Rebellion.

"Dengan hadirnya Igonn, Wibuu, Icinn, Ridaak, Derr, Tequila, dan Barbossa Zoldyck, tim Mobile Legends Bang Bang Red Bull Rebellion seharusnya sudah lebih dari siap untuk berprestasi pada event nasional dan internasional." Ujar Mr. Jo selaku CEO Red Bull Rebellion.

"Misi Red Bull Rebellion jelas jauh dari kata selesai. Masih banyak yang harus kami lakukan untuk tim dan ekosistem esports di Indonesia. Kami berharap tahun 2020 menjadi tahun yang bersejarah bagi esports Indonesia karena hadirnya tim Red Bull Rebellion dalam upayanya melakukan regenerasi atlet esports di Indonesia." Tutup Mr. Jo.