Gotong Royong Perangi Perilaku Toxic Bermain Game

Christian Ponto
23/03/2018 11:21 WIB
Gotong Royong Perangi Perilaku Toxic Bermain Game
Fair Play Alliance : No Toxic Community! @GDC Summit

Masalah terkait harassment (ejekan dan hinaan) ataupun perilaku toxic dari player yang bermain multiplayer game secara online kian meruncing hingga beberapa pihak mulai berinisiatif menggalang sebuah upaya gotong royong memeranginya.

Tidak main-main, gerakan ini mampu melibatkan sejumlah perusahaan-perusahaan besar dalam dunia game seperti Blizzard Entertainment, Riot Games, Twitch, CCP, dan juga Epic Games, bersama lebih dari 20-an penggerak industri lainnya untuk partisipasi.

Gerakan ini mereka namakan FAIR PLAY ALLIANCE, dan bertujuan untuk mencari solusi terbaik guna menghilangkan, atau setidaknya menemukan cara terbaik meminimalkan perilaku toxic dalam bermain game, khususnya permainan multiplayer online.

Dewasa ini, saat bermain game seperti DOTA 2, League of Legends, Overwatch, CS:GO, atau sejenisnya, sudah jamak kita temukan kelakuan player yang sering keluarkan kata kasar menjurus penghinaan berbau rasis atau pelecehan verbal via fitur chat (voice chat maupun text).

Perilaku inilah yang coba untuk diperangi oleh Fair Play Alliance, sehingga tidak makin memperburuk citra dunia game itu kepada dunia luas. Dengan bekerjasama dan menggabungkan hasil riset ataupun temuan masing-masing, mereka berharap dapat temukan program yang mampu mendorong player untuk berperilaku lebih baik.

Untuk mengakselerasinya, Fair Play Alliance telah menggelar diskusi perdananya pada ajang GDC (22/3) kemarin, dengan hadirkan pembicara dari berbagai kalangan, di antaranya Dr. Kimberly Voll, Senior Technical Designer di Riot Games.

"Sebagai penggerak di industri yang sama, kita harus mencari solusi bersama. Meski melakukannya sebagai yang pertama mungkin akan berasa sedikit mengerikan," ungkap Kimberly Voll, kepada situs Kotaku saat ditanya perihal Fair Play Alliance. "Ini merupakan kesempatan bagi kita semua untuk jalan bersama sebagai satu kesatuan."

Dirinya juga menambahkan bahwa aliansi ini dapat berfungsi sebagai penyeimbang dan memberikan masukan terkait pemberlakuan hukuman atas pihak-pihak yang tersinyalir berperilaku toxic dalam beberapa game online oleh perusahaan yang juga tergabung dalam Fair Play Alliance, sebagai contohnya penalti oleh Riot Games terhadap sosok Tyler1, yang meski terkenal namun kerap timbulkan masalah.


Logan Paul, Tyler1, Dr. DisRespect, Ice_Poseidon (Polygon)

Secara garis besar, Fair Play Alliance ini bermimpi wujudkan iklim dunia game yang sehat bagi seluruh kalangan untuk dapat berpartisipasi di dalamnya secara nyaman, serta mampu ciptakan komunitas game online tanpa perilaku toxic, apapun bentuknya.