Tuding Epic Games 'Main Belakang', PUBG Corp Ambil Tindakan Hukum!

Christian Ponto
30/05/2018 13:51 WIB
Tuding Epic Games 'Main Belakang', PUBG Corp Ambil Tindakan Hukum!
PUBG versus Fortnite, to be continued!

Tidak salah memang kalau mau bilang bahwa hype dari genre battle royale sangat mengakar pada titel PlayerUknown's Battlegrounds, meskipun merunut sejarahnya bukan mereka juga perintis genre ini (yang asalnya adalah custom-mod dari game DayZ), karena pencapaiannya yang hanya dalam rentang waktu setahun sudah sangat fenomenal, melampaui banyak rekor user dan pendapatan.

Ternyata, lambat laun, dengan kehebohan yang dimunculkan oleh PUBG itu sendiri memberi kesempatan untuk pengembang game lain menciptakan banyak ragam game sejenis. Banyak yang mencoba tapi belum ada yang mampu menggulingkan PUBG..sampai saatnya Epic Games sodorkan game baru bertitel Fortnite dengan gaya permainan nyaris serupa, plus embel-embel lain tentunya.

Akhirnya, kini popularitas Fortnite bisa dibilang sudah jauh melampaui PUBG (berbayar versus gratis!), terutama dengan berbagai fitur tambahan menarik di dalamnya, pihak sebelah pun mulai terusik. Tak ayal lagi, PUBG Corp. (anak perusahaan Bluehole Studios di Korea) ambil tindakan hukum untuk memperkarakan Epic Games atas tuduhan pelanggaran hak cipta.

Menurut sumber berita (via Korea Times), PUBG Corp telah melaporkan hal ini sejak bulan Januari, dan kini tergantung pada Pengadilan Distrik di Korea Tengah untuk mengambil keputusan apakah Fortnite terbukti menyalahgunakan IP milik PUBG dalam proses pembuatan ataupun saat promosinya.

"Kami masih menjalin hubungan kerjasama dengan Epic Games saat bersama-sama kembangkan PUBG, secara mereka adalah pemilik dari Unreal Engine 4 (UE4), teknologi yang kami pakai dan beli lisensi untuk game kami," ujar Chang Han Kim, Bluehole VP & Executive Producer. "Setelah mendengar banyak feedback dari komunitas kami dan meninjau gameplaynya, kami khawatir bahwa Fortnite telah meniru apa yang telah dilakukan pada PUBG."

Awalnya, Epic Games luncurkan sebuah mode bertitel Save the World, namun tidak mendapat respon yang baik dari para gamer. Baru kemudian di bulan September tahun lalu, mereka merilis mode baru, yakni Fortnite: Battle Royale, yang akhirnya booming di mana-mana. Saat itu, PUBG Corp sudah lakukan konfirmasi awal terkait keberadaan gameplay serupa pada game milik Epic Games tersebut.

"Kami hanya ingin menekankan bahwa masalah ini ada karena Epic Games adalah perusahaan pembuat engine yang kami gunakan dan telah membayar royaltinya dalam jumlah besar," ujar Chang Han Kim. "Dan ada namanya etika bisnis, makanya kami percaya akan terus mendapat support untuk ke depannya, mungkin bahkan kembangkan sejumlah fitur baru bersama."

PUBG Corp pertama kali mengajukannya di bulan Januari, kepada Seoul District Court, dan ditujukan untuk menggugat Epic Games Korea. Kemudian yang terbaru kini dengan tuntutan bahwa Epic Games telah menyalin rancangan senjata dan User Interface dari PUBG dalam membuat game Fortnite: Battle Royale.

"Tapi nama kami digunakan untuk mempromosikan game mereka ke publik tanpa sepengetahuan kami. Tidak ada pembicaraan apa-apa. Itu sedikit mengejutkan, sekaligus mengecewakan, bahwa rekan bisnis kami akan mengangkat mode game yang nyaris serupa dengan milik kami, dan memicu kesalahpahaman terjadi dalam komunitas, bahkan menganggap kami terlibat dalam proyek tersebut," tambahnya lagi.

Sepertinya, keputusan untuk mengkasuskan Epic Games juga terdorong oleh kabar pergerakan Fortnite menembus pasar Korea dengan kolaborasinya bareng Neowiz Games. Kedua perusahaan konon sudah ikat kontrak kerjasama di bulan Januari, untuk merilis Fortnite di Korea.

Bagaimana pendapat sobat eSports, apakah lebih memihak PUBG Corp atau Epic Games? Jadi, mungkinkah Epic Games benar-benar 'main belakang' setelah terpincut dengan gameplay PUBG sehingga membuat Fortnite? Binun ya, tunggu saja kepastiannya, hanya di Esports.ID!