Dilema Gamer, Kenapa Nyalahin Orang Lebih Enak?

Billy Rifki
07/12/2018 15:49 WIB
Dilema Gamer, Kenapa Nyalahin Orang Lebih Enak?
Esports.ID

Bagi para gamer, bukan hal aneh bila menemukan pemain yang selalu menyalahkan apa saja yang tidak sesuai kemauannya. Hanya gara-gara kesalahan kecil yang akibatkan nasib apes bagi si pemain toxic, habis deh kamu atau pemain lain kena maki dengan berbagai jenis umpatan.

Tapi kenapa yah mereka gemar banget nyalahin orang lain? Padahal orang itu (bisa jadi kamu sendiri!) enggan introspeksi diri dan berkaca bahwa mungkin ada tanggung jawab yang lalai dia lakukan sehingga berakibat pada kenaasan bagi timnya.

Menurut ilmu psikologi, perilaku orang atau gamer tersebut sudah diklasifikasikan sebagai toxic. Dan ini tidak ada hubungannya dengan keahlian bermain yang tinggi atau rendah, namun lebih karena kepribadian yang 'kurang dibenahi'. Nyatanya, kehadiran pemain toxic membawa aura negatif dalam bermain dan berdampak pada menurunnya kemungkinan menang secara signifikan.

Menurut Dr. Brene Brown dari Universitas Houston, bila dalam suatu kasus ada orang yang bereaksi dengan menyalahkan orang lain, biarpun hal itu juga kesalahan dia atau mungkin tidak sepenuhnya, tapi baginya hal itu menjadi respon termudah untuk dilakukan ketimbang mengakui kesalahan apalagi bertanggung jawab.

Menyalahkan orang lain adalah salah satu mekanisme pertahanan diri. Terutama untuk menutupi kesalahan sendiri maka diciptakanlah pembelaan, pengelakan, dan akhirnya menyalahkan orang. Selain punya fungsi bertahan, tentu flaming punya tujuan menyerang. Terutama ke orang yang punya tingkat kepercayaan diri rendah dan mudah terusik, sehingga malah menyebabkan permainan semakin buruk.

Lalu apa yah cara terbaik untuk "menerima" kehadiran si flammer tersebut supaya kita tidak malah ikut-ikutan dan akhirnya tetap bisa bermain game dengan tenang? Kemungkinan akan sulit untuk menceramahi orang toxic tersebut meski mereka salah satu teman kita, karena biasanya malah tidak akan mendengar dan mungkin jadi tersinggung. Tapi ada baiknya mencoba terapkan beberapa hal ini guna mencegah dan obati kebiasaan flaming kita!

- Mengakui bahwa kita bisa melakukan salah; sadar permainan kita tidak sempurna jadi pikiran kita akan lebih terbuka untuk berkembang dan belajar dari kemampuan orang lain. Mengakui orang lain bermain baik bukan berarti kita itu payah, tapi jadi cara untuk menambah skill baru.

- Buka sudut pandang baru; memungkinkan kita untuk memahami apa yang orang lain coba lakukan. Bahkan bila kamu mencoba melatih kemampuan ini, kamu tak perlu repot-repot mencari party yang kompak. Cukup menganalisa gaya berpikir salah satu rekanmu, maka kamu bisa bekerjasama dengannya tanpa komunikasi berlebihan.

- Berhenti mengatur orang; coba kendalikan sesuatu sesuai keinginanmu mungkin jadi cara terbaik untuk bisa menikmati pertandingan. Jangan terlalu menuntut kepada orang lain apalagi bukan seseorang yang kamu kenal. Nikmatilah permainan sebaik mungkin, main senang di atas kemenangan adalah tanda pemain jago sebenarnya.

- Bertanggung jawab; memang tidak mudah, tapi hal itu bisa dilatih. Apalagi bermain game online kompetitif sangat membantu hal tersebut. Dengan peran dan karakteristik berbeda dalam satu tim, maka kamu punya tugas yang harus selalu dipenuhi untuk memenangkan tim, bukan cuma diri sendiri. Bermain game bukanlah pelarian dari tanggung jawab, namun cara anak muda melatih kedewasaan untuk kehidupan sebenarnya.

Coba terapkan saran-saran di atas dan laporkan kadar toxic-mu ya Sobat Esports! Apakah kamu butuh bantuan atau hanya kurang menikmati permainan selama ini? Happy gaming, guys! ^_^