Niatnya Baik, Iklan Ini Bikin Komunitas Esports Geram!

Christian Ponto
14/03/2019 16:49 WIB
Niatnya Baik, Iklan Ini Bikin Komunitas Esports Geram!
'Teatime Takedown' oleh Aldi UK Kena Cibir Netizen!

Aldi UK Stores, waralaba supermarket asal Jerman, awalnya menawarkan ide cemerlang. Mereka ingin mencegah anak-anak bermain game terlalu sering sampai harus kehilangan momen kebersamaan dengan anggota keluarga lainnya, terutama saat makan malam di rumah.

Namun, melalui video promo yang diberi tajuk 'The Teatime Takedown', netizen khususnya gamer serta penggiat esports malah cenderung menangkapnya sebagai pembiaran orang tua terhadap aksi cyber-bullying terhadap anak mereka oleh sekelompok orang asing.

Konsepnya, kalau dijabarkan secara sekilas sangat lah menarik, karena 'The Teatime Takedown' bertujuan membantu orang tua. Program ini 'menyewakan' jasa satu tim beranggotakan gamer profesional untuk mengalahkan sang anak di gim online favoritnya, sehingga mereka bisa kembali menyisihkan waktunya bersama keluarga di ruang makan.

"Wahai bapak dan ibu! Kesal dengan anak kalian yang sering lewatkan makan malam keluarga gara-gara asyik bermain gim? Jangan ragu, panggil saja tim elit beranggotakan gamer pro yang akan membuat mereka jera bermain," petikan bunyi promo iklan Teatime Takedown dari Aldi Stores, via situs resminya. "Nantinya, anak kalian tak punya alasan lagi untuk tidak berada di meja makan saat santapan malam tersedia."

Pihak Aldi Stores sendiri mengklaim bahwa, dari penelitian yang mereka lakukan, sekitar 38 persen anak di Inggris menolak makan malam bersama. Faktanya, kebanyakan dari mereka memilih makan di sofa, depan PC, atau menyendiri di kamar. Menurut riset itu juga, lebih dari seperempat orang tua menuding gim online sebagai penyebab penolakan sang anak.

"Kami memahami betapa pentingnya waktu makan bersama keluarga, tapi juga sadar bagaimana sulitnya mengajak semua anggota keluarga duduk di satu meja," papar David Hills, Group Director of Marketing & Comm. di Aldi UK. "Mulai dari ragam resep masakan ramah keluarga, sampai ke program Teatime Takedowns, kami berkomitmen untuk membantu orang tua dalam upaya mengembalikan semua momen keluarga berharga tersebut."


Melihat video promonya secara langsung, mungkin bagi non-gamer tidak terlalu kentara, tapi komunitas gamer bakalan miris menyaksikannya. Karena tidak hanya menuding gim itu sendiri sebagai penyebab retaknya hubungan keluarga, namun upaya memakai jasa pro untuk mendidik gamer berusia muda agak terlalu berlebihan. Bahkan bisa kita kategorikan cyber-bullying dengan sengaja merenggut 'hobi' sang anak.

"Ini ide brilian, tapi sayangnya sedikit menyimpang dan memperlihatkan bahwa Aldi sudah salah kaprah!" tandas Sujoy Roy, salah seorang pelopor gamer pro di Inggris, via Luckbox. "Bermain gim online juga dapat tingkatkan skill-skill berguna di kehidupan nyata, dan hal seperti inilah yang diajarkan oleh orang tua kepada anak mereka."

Lebih miris lagi apabila dikaitkan dengan pemikiran bahwa orang tua seharusnya bisa lebih toleran dan memberi perhatian lebih terhadap minat sang anak, sekalipun itu bermain gim. Misalnya bisa sering ajak main gim bersama, sambil memberi masukan serta pemahaman penting membagi waktu.

Dan bukannya begitu saja 'paksa' mereka berhenti main game dengan trauma akan kekalahan menyakitkan. Ada baiknya pula sang anak kalah dari kamu, sebagai orang tua dan panutan mereka, ketimbang di-bully sosok asing bertitel 'elite gamers'.

Jadi, kalau menurut sobat esports, apakah langkah Aldi UK Stores ini sudah tepat, atau malah menyesatkan?