Dulu Kontra, Kini Jerman Permudah Visa Atlet Esports

Rendy Lim
02/10/2019 11:53 WIB
Dulu Kontra, Kini Jerman Permudah Visa Atlet Esports
Banyak Kontra Esports di Jerman, Tapi Tetap Mendukung Loh!

Berbicara tentang perkembangan scene kompetitif esports di Jerman, tentu tidak terlepas dari kontribusi nama Electronic Sports League (ESL) yang berbasis di kota Koln. Penyelenggara turnamen esports tertua ini telah mengadakan berbagai kompetisi dengan skala nasional hingga internasional untuk gim-gim besar seperti Dota 2 dan CS:GO. Selain itu, Jerman juga dipilih sebagai salah satu tempat untuk liga besar yakni League of Legends European Championship (LEC) dan PUBG Europe League (PEL)

Meski menjadi destinasi dari banyak turnamen esports besar, tidak semua badan pemerintahan senang dengan olahraga elektronik ini. Sebut saja Peter Beuth, politisi Jerman yang menduduki posisi Menteri Dalam Negeri dan Olahraga di Hesse ini yang menyebutkan bahwa esports tidak memiliki unsur olahraga sama sekali dan menyamakannya dengan kegiatan merajut benang atau bermain suling belaka. 

LEC, liga esports terbesar yang diadakan di Eropa

Pro dan kontra ini memang terlihat membingungkan, apalagi baru-baru ini menteri sosial dan tenaga kerja Jerman menyerahkan draft legislasi yang berisi tentang rencana memberikan kemudahan bagi atlet esports di luar EU untuk tinggal dan bertanding di negara mereka. Perencanaan ini sama dengan visa atlet olahraga yang sudah ada, termasuk izin untuk menjadi warga negara dan akses untuk masuk ke Jerman. Jika diterima, draft ini akan mulai diterapkan sebagai peraturan resmi mulai tahun depan.

Nantinya, mereka yang ingin mengajukan visa ini harus setidaknya berusia 16 tahun, berada dalam organisasi esports Jerman, serta akan berkompetisi pada liga nasional atau internasional, contohnya LEC dan PEL. Hans Jagnow, president dari German Esports Federation (ESBD) mengatakan bahwa saat ini regulasi yang ada menghambat perkembangan professional esports di seluruh Eropa. Selain itu, sulit bagi tim dan penyelenggara turnamen membawa masuk mereka yang bukan warga negara Eropa. 

German Esports Federation juga akan menjadi organisasi yang memastikan para pemain esports ini memenuhi semua persyaratan dari ketentuan visa tersebut. Meskipun dalam draft tersebut tidak menunjuk ESBD secara langsung untuk bertanggung jawab atas tugas ini, Hans Jagnow mengatakan bahwa mereka dengan senang hati akan menjalankannya.

Hans Jagnow, President of German Esports Federation (ESBD)

Tetapi, meski mereka dimudahkan untuk masuk ke Eropa dan bertanding di kompetisi esports, namun dalam draft pengajuan tersebut, mereka yang akan bertanding disebut sebagai 'pemain esports profesional' dan tidak dikategorikan sebagai atlet. Namun, mungkin itu bukan masalah utama saat ini yah, yang penting mereka bisa bertanding dengan squad yang sesuai untuk bisa memberikan hasil terbaik dalam turnamen esports.

Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, semoga esports bisa semakin berkembang meski banyak diterpa pro dan kontra dari banyak pihak.