Bukti Prestasi PES Indonesia di Kancah WESG 2018 World Finals

Christian Ponto
16/03/2018 14:16 WIB
Bukti Prestasi PES Indonesia di Kancah WESG 2018 World Finals
WESG 2017 World Finals - PES 2018 (photos source: Liga1PES Indonesia)

Melanjutkan kisah sukses menembus final PES League Asia beberapa saat lalu, dua pemain Indonesia yang sebelumnya bertandem untuk ungguli wakil-wakil terbaik di Asia, kini unjuk dominasi dengan rengkuh gelar runner-up dan juara tiga di ajang World Electronic Sports Games (WESG) PES 2018, di Haikou, Cina, Rabu (14/3).

Raihan peringkat dua dari PES League Asia 2v2 di Bangkok, Januari silam, membawa Batara Riasta dan Lucky Ma'arif (yang bernaung di bawah panji Surabaya Gaming Team) dapat berlaga di WESG 2018.


Panggung eSports multinasional terbesar

Terima undangan langsung dari KONAMI (developer game PES), bersama dengan enam pemain unggulan lain asal Cina dan Jepang, mereka berkesempatan jajal panggung eSports multinasional terbesar, hingga saat ini.

Bertempat di Hainan International Convention & Exhibition Center, tanggal 13 - 14 Maret kemarin, kedua pemain Indonesia ini harus arungi format single-elimination (home and away) untuk cicipi total hadiah sebesar US$8.000.


Batara Riasta dan Lucky Ma'arif

Hal unik yang dimunculkan pada turnamen PES 2018 di WESG kali ini adalah keharusan pemain untuk hanya dapat memilih sekali dari salah satu klub sepakbola yang sudah disediakan sepanjang turnamen. Berikut adalah opsi klub yang tersedia:

1. Arsenal
2. AC Milan
3. Borussia Dortmund
4. Atletico Madrid
5. FC Barcelona
6. Inter Milan
7. Liverpool
8. Schalke

Jadi, bila sudah memilih klub FC Barcelona di pertandingan pertama, dan menang, maka kamu tidak dapat menggunakan tim yang sama di partai selanjutnya.


Foto bareng seluruh kontingen dan peserta PES 2018 di WESG

Minim Sorotan, Duo Indonesia Tampil Dominan di WESG!

Di tengah perkembangan eSports yang terus meroket, Indonesia masih terbelenggu dengan konsep pemikiran 'kuno' untuk menggali habis potensi cabang mainstream (untuk ditinggalkan setelah kering?) tanpa indahkan cabang lain.

Sementara tim-tim eSports lokal sibuk berbenah dan masih cari formasi ideal untuk keruk prestasi internasional, wakil PES Indonesia sukses torehkan dua prestasi membanggakan hanya dalam rentang waktu 3 bulan belakangan ini.

Duo pemain PES terbaik asal kota Pahlawan ini harus pecah kongsi dulu dan tampil secara individu di WESG 2017. Namun, keduanya tetap perlihatkan performa prima dan melumat habis lawan mereka masing-masing di partai awalnya.

Batara (FC Barcelona) kalahkan salah satu pemain tuan rumah, Hongyu Yan (Atletico Madrid) dengan skor agregat 7-2. Berikutnya, Lucky yang ditantang jagoan Cina lain, Xin Lv, juga menang meski hanya unggul tipis, 5-4.

Naasnya, kedua pemain tanah air ini lakoni 'perang saudara' di babak semifinal yang akhirnya loloskan Batara ke partai puncak, sedangkan Lucky harus puas berlaga di perebutan posisi ketiga dengan hadapi 'tembok Cina' berikutnya, Qi Sun.

Partai final yang pertemukan Batara dengan pemain asal Jepang, Karaage, berjalan sengit dan tidak ada yang mampu keluar sebagai pemenang di dua partai baik kandang maupun tandang.

Dalam sistem home & away, Batara hanya kalah 'agresifitas' karena kebobolan dua gol meski berhasil menahan imbang (2-2) Karaage saat bertindak sebagai tuan rumah. Sebaliknya, saat menjadi tuan rumah, wakil Jepang ini mampu menahan skor 1-1 hingga pertandingan usai.

Capaian juara yang diperoleh Karaage membuat dirinya berhak bawa pulang hadiah uang senilai US$5.000, sementara Batara memperoleh nominal hadiah sebesar US$2.000. Lucky, yang mampu duduki peringkat ketiga setelah menang dari Qi Sun, mendapatkan US$1.000.

Jadi, sobat eSports, apakah masih ingin menunggu 2-3 tahun lagi sampai tim eSports lokal dari cabang mainstream peroleh gelar internasional pertamanya? Atau pilih beri dukungan penuh kepada sosok-sosok pemain pro penuh potensi yang siap gebrak dunia eSports dengan bawa nama Indonesia? Jalan di tempat atau ingin maju bersama?