Pantaskah Sanhok Menjadi Map Reguler Turnamen PUBG Selanjutnya?

Billy Rifki
30/07/2018 16:16 WIB
Pantaskah Sanhok Menjadi Map Reguler Turnamen PUBG Selanjutnya?
twingalaxies.com

Dari PUBG Global Invitational 2018, ada dua jenis map yang digunakan sebagai area bertahan hidup, Erangel dan Miramar. Keduanya dirasa paling pas untuk scene kompetitif karena area yang luas, dan memungkinkan tiap skuad punya waktu cukup untuk bermanuver menuju zona circle terakhir.

Bagaimana dengan Sanhok? Area seluas 4x4km ini menjadi map ketiga yang diperkenalkan PUBG. Dengan radius yang lebih sempit, Sanhok menawarkan aksi yang lebih intens dibanding dua map besar lainnya. Namun menurut beberapa pemain profesional, untuk ukuran turnamen, yang diperhitungkan bukan soal banyaknya aksi saja, melainkan rasio keseimbangan dan jumlah survivor yang bisa 'menikmati' bermain di Sanhok dalam konteks kompetisi.

Jace "Voxsic" Patras dari Pittsburgh Knights mengatakan "kebanyakan dari para pro mungkin akan setuju, saat ini, Sanhok mungkin tidak cocok untuk kompetisi karena ukurannya yang kecil dan jumlah dari pemain serta hal-hal yang mungkin terjadi disana tidak terlalu sesuai untuk dikompetisikan. Solo dan Duo mungkin akan sempurna untuk Sanhok, namun skuad tidak terlalu".

Tapi ada juga yang menginginkan Sanhok sebagai salah satu varian map di kompetisi PUBG selanjutnya. Seperti Done "Cillo" Burgese dari Team Gates, dia berharap Sanhok bisa menjadi pilihan dalam kompetisi karena map tersebut cocok dengan gaya mainnya. " Aku suka game dengan gaya yang lebih hectic dengan format 20 tim. Map tradisional lebih mementingkan unsur positioning. Sanhok sangat sesuai untuk gaya fragging. Map ini mendorong lebih banyak condong aksi tembak-tembakan dan refleks. Kamu harus memiliki skill menembak yang baik untuk bisa bertahan. Aku berharap gaya tersebut bisa terjemahkan dengan baik diranah kompetisi"

Pandangan lain datang dari Jordi "Ibiza" van Geldere, pemain dari tim Liquid. Dirinya menyetujui pernyataan Voxsic, bahwa Sanhok mungkin saja jadi pilihan di kompetisi mendatang namun bukan untuk format 20 tim. Map ini akan cocok untuk duo dan tidak lebih, sayangnya dia belum menemukan ada turnamen berformat duo dalam skala besar, atau keinginan dari pihak ketiga menyelenggarakan turnamen PUBG duo.

Sementara Kevin "Miccoy" Linn dari Ghost Gaming menawarkan opsi pengurangan jumlah tim. Dengan maksimal 10 tim bertarung di Sanhok dalam beberapa kali lobi untuk memperebutkan peringkat 5 terbaik.

Sanhok menjadi fitur penting dari kebangkitan PUBG akhir-akhir ini. Kehadirannya membangkitkan kembali minat orang untuk bermain karena temponya cepat dan durasinya tidak panjang. Dari sisi penonton, baik itu stream atau turnamen, map  yang lebih sempit dengan player minimalis akan mempermudah kontrol pengawasan dan tontonan. Akan menarik melihat kehadiran Sanhok jadi map turnamen di event besar selanjutnya, apakah Sanhok berpeluang menjadikan turnamen PUBG lebih seru sobat eSports?