Hasil Tak Sepadan, SEMC Mundur dari Vainglory Esports

Rendy Lim
24/05/2019 11:00 WIB
Hasil Tak Sepadan, SEMC Mundur dari Vainglory Esports
Vainglory; Super Evil Megacorp

Hilangnya gaung scene kompetitif Vainglory tentunya dirasakan oleh kita semua. Dobrakan besar yang dilakukan oleh Super Evil Megacorp (SEMC) pada tahun 2014 silam adalah langkah pertama kesuksesan Mobile MOBA seperti yang kita rasakan saat ini. Vainglory bisa disebut adalah pionir yang berhasil menghadirkan sensasi bermain gim MOBA di smartphone yang tak kalah serunya dibandingkan dengan PC.

Kesuksesan ini tentu menghadirkan kompetitor yang menuntut hadirnya inovasi dan pengembangan baru. Mulai dari dibuatnya ragam MOBA 5v5 seperti King of Glory pada tahun 2015, Mobile Legends, hingga Arena of Valor ternyata mampu menggoyahkan Vainglory untuk 'meniru' gim-gim tersebut. 

Basis Vainglory pada awalnya adalah MOBA 3v3, namun godaan untuk mengikuti gaya para pendatang baru sepertinya mampu membuat Vainglory mengubah formulanya menjadi MOBA 5v5, menghadirkan kontrol joystick dan menjadikannya standar kompetisi internasional. Sayangnya, keputusan ini tidak mendapat respon bagus dari para pemainnya, bahkan berefek pada tim-tim besar yang membubarkan divisi Vainglory-nya. 

Padahal pada tahun 2017, saat Mobile Legends dan Arena of Valor sedang gencar-gencarnya di Indonesia, Vainglory masih memiliki fanbase yang setia, termasuk miliki tim yang mampu mewakili Indonesia di ajang internasional. Hype dari Vainglory di Indonesia perlahan menurun memasuki tahun 2018, meski masih ada beberapa turnamen yang masih terlihat. Sekarang, di tahun 2019, nama Vainglory seolah hilang begitu saja, tak pernah lagi dibahas, seakan gim ini tidak pernah berkontribusi dalam perkembangan mobile esports

Pudarnya Vainglory serta scene kompetitifnya ternyata bukan hanya disebabkan oleh gim-gim moba lain. Tapi dukungan dari sang developer, Super Evil Megacorp yang kian tergerus juga berperan besar. Setelah diam cukup lama, SEMC akhirnya memberikan alasan kenapa mereka meninggalkan scene kompetitif Vainglory. Dalam blogpostnya, SEMC menyatakan bahwa mereka sudah tidak lagi berperan aktif dalam mendukung scene esports gimnya tersebut. 

Hasil yang tidak sepadan dari pengorbanan dalam membangun scene esports Vainglory menjadi alasan utama SEMC memutuskan untuk tidak sepenuhnya berpartisipasi aktif di dalamnya. Saat ini, SEMC akan lebih ambil peran sebagai pendukung serta memberikan kontrol utama pada partner dan komunitas untuk mengadakan kompetisi Vainglory.

Selain itu, fokus utama yang akan dilakukan oleh SEMC adalah lebih kepada membangun dan memperbaiki Vainglory dalam segi gim. Meskipun tampaknya ini adalah keputusan yang sulit, sepertinya SEMC harus mengorbankan scene esportsnya agar bisa mempertahankan Vainglory tetap eksis dan terus berkembang. 

Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, apakah kamu akan menunggu comeback dari Vainglory